Kim Davis Rela Dibui Selamanya Demi Menolak Pernikahan Gay
KENTUCKY, SATUHARAPAN.COM - Perempuan Kristen yang menjabat sebagai panitera kepala di Rowan County, Kentucky AS, diberitakan berada dalam keadaan sehat setelah pada hari Kamis malam (3/9) ditahan karena menolak menerbitkan surat nikah pasangan sejenis. Pengacaranya berkata, Kim Davis, perempuan itu, siap untuk dipenjara selama yang diperlukan untuk mempertahankan keyakinannya sebagai Kristen Apostolik, yang menganggap pernikahan sesama jenis sebagai dosa.
Kim Davis telah menjelma jadi simbol perlawanan kaum relijius terhadap pernikahan sesama jenis di AS yang memicu pro kontra. Dari posisinya sebagai pejabat di sebuah kota kecil, ia kini menjadi tokoh yang diperbincangkan dalam skala nasional. Juru bicara Gedung Putih pun turut mengomentari kasusnya.
Menurut Mat Staver, pengacaranya, sebagaimana dilansir oleh foxnews.com, Kim Davis bersikukuh bahwa akte nikah yang dikeluarkan oleh kantornya tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangannya. Itu sebabnya ia berpendapat, akte nikah bagi pasangan gay yang diterbitkan oleh para wakilnya pada hari Jumat lalu tidak sah.
Masih menurut pengacaranya, Kim Davis selama di penjara mengadakan pemahaman Alkitab bagi dirinya sendiri dan berada dalam semangat yang baik.
"Dia tidak akan mengundurkan diri (dari jabatannya), dia tidak akan mengorbankan hati nuraninya, dia melakukan apa yang ditulis oleh Martin Luther King Jr dalam suratnya dari penjara Birmingham, yaitu membayar konsekuensi dari keputusannya," kata Staver.
Staver mengatakan kini dirinya tengah mempersiapkan diri untuk mengajukan banding atas kasus penghinaan pengadilan yang didakwakan oleh Hakim Distrik AS, David Bunning, kepada kliennya.
Pada hari Jumat kemarin, setidaknya tiga pasangan gay menerima surat nikah dari kantor yang dipimpin Kim Davis. Suat itu diterbitkan oleh salah satu deputi Davis. Walau akte nikah itu tanpa tanda tangan Kim Davis, para pengantin gay bersikukuh bahwa akte tersebut sah.
Surat nikah di Kentucky biasanya dibubuhi tanda tangan seorang panitera kepala county, seorang pejabat terpilih. Namun, akte nikah para pasangan gay yang dibagikan kemarin, tidak dibubuhi tanda tangan. Ketika kepada hakim ditanyakan apakah akte itu sah tanpa otorisasi Davis , dia berkata hal itu terserah kepada para pasangan gay tersebut.
Kemarin, pasangan gay yang pertama mendapat akte nikah di Rowand County adalah William Smith Jr dan James Yates, setelah selama hampir satu dekade tidak ada pasangan pengantin yang seperti itu. Salah seorang wakil Davis, Brian Mason, mengucapkan selamat kepada pasangan itu, menjabat tangan mereka dan menerima biaya akte nikah sebesar $ 35,50. Yates kemudian bergegas ke tangga gedung pengadilan untuk memeluk ibunya.
"Hak-hak sipil adalah hak-hak sipil dan ia tidak tunduk pada agama," kata Yates, yang sebelumnya telah ditolak sebanyak lima kali untuk mendapat akte nikah.
Pendukungnya bersorak sementara seorang pengkhotbah jalanan menghujani mereka dengan kata-kata kecaman.. Yates dan Smith kini sedang merencanakan pesta pernikahan mereka.
Davis menolak untuk menerbitkan surat nikah setelah Mahkamah Agung bulan Juni lalu melegalkan pernikahan gay secara nasional. Setelah memasukkan Kim Davis ke penjara, hakim mengatakan kepada enam wakil Davis bahwa mereka juga akan bernasib sama dengan bosnya apabila tidak mematuhi perintahnya. Dari kesemua wakilnya, hanya Nathan, anak Davis, yang membangkang.
Hakim sebenarnya menawarkan kebebasan bagi Davis apabila ia tidak melarang anak buahnya menerbitkan akte nikah pasangan gay. Tetapi Davis menolak. Ia berkeras bahwa ia tidak mau menerbitkan akte nikah bagi pasangan sesama jenis karena melawan hati nuraninya. Pendiriannya ini telah mendapat simpati dari para kandidat presiden AS dari Partai Republik.
Suami Davis, Joe Davis, juga datang ke gedung pengadilan pada hari Jumat, sambil membawa tanda yang bertuliskan "Selamat datang di Sodom dan Gomora."
Dia mengatakan istrinya dalam semangat yang baik setelah malam pertamanya di penjara. Ketika ditanya apakah istrinya akan mengundurkan diri, dia berkata, "Oh, Tuhan tidak ada. Dia tidak akan mengundurkan diri sama sekali. Ini hanya soal bagaimana untuk mengatakan kepada Bunning bahwa dia bukan bos."
Anak Davis, yang mengatakan mendukung ibunya, diperingatkan oleh hakim pada hari Kamis agar tidak mengganggu sesama karyawan.
Hakim mengindikasikan bahwa Kim Davis akan tetap di penjara setidaknya seminggu, dan mengatakan ia akan meninjau kembali keputusannya setelah para wakil Davis memiliki waktu untuk mematuhi perintahnya.
Staver meminta hakim serta Gubernur Kentucky, Steve Beshear untuk membuat "akomodasi yang wajar" sehingga Davis bisa mempertahankan pekerjaannya tanpa melanggar keyakinannya sebagai seorang Kristen Apostolik. Dia menyarankan bahwa dengan perintah eksekutif, ia bisa mengubah semua akte nikah di Kentucky sehingga tidak memerlukan tanda tangan panitera atau mengatakan bahwa mereka diterbitkan di bawah otoritas seorang panitera.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...