"Kim Jong Un” Australia Muncul di Kampanye Pemilihan Umum
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria yang menyamar dengan tampil mirip pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada hari Jumat (13/5) mengganggu kampanye pemilihan umum Australia ketika dia menyerbu ke sebuah acara yang dihadiri Perdana Menteri Scott Morrison bersama anggota parlemen, Gladys Liu.
Si peniru, yang kemudian mengidentifikasi dirinya dengan nama panggung Howard X, mulai berbicara kepada media yang berkumpul. "Terima kasih banyak. Gladys Liu adalah kandidat komunis untuk Australia,” katanya, sebelum dia diinterupsi oleh seorang pembantu Morrison.
“Permisi, Anda harus pergi. Ini adalah hal paling ofensif yang pernah saya lihat dalam kampanye,” kata ajudan Nick Creevey.
Peniru itu menjawab: “Maaf, Anda tidak memberi tahu pemimpin tertinggi apa yang harus dilakukan. Saya mendukung Gladys Liu.” Peniru itu segera meninggalkan venue Melbourne.
Dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press, Liu mengatakan dia fokus untuk memberikan hasil bagi komunitas Melbourne yang dia wakili. "Saya tidak akan terganggu oleh lawan saya dan taktik kotor mereka," katanya.
Liu lahir di Hong Kong dan telah tinggal di Australia selama lebih dari 30 tahun.
Gangguan itu tampaknya telah diatur sebagian oleh kandidat senat negara bagian Queensland, Drew Pavlou, yang mengatakan di media sosial bahwa dia berteman baik dengan Howard X dan itu adalah "salah satu hal terbaik yang pernah kami kelola."
Pavlou sebelumnya mengklaim dalam posting bahwa Liu telah membela kepemimpinan China dan memiliki hubungan dengan rezim. Pavlou menggambarkan dirinya sebagai "larrikin muda" yang menganggap pemilihan itu membosankan dan membutuhkan lebih banyak kegembiraan.
Selama acara di Extel Technologies di Melbourne, Morrison memuji warga China Australia. “Saya berbicara tentang sifat tegas dan agresif dari pemerintah China, bukan orang-orang China,” kata Morrison. “Anda tahu, orang Tionghoa Australia adalah patriot terhebat yang bisa Anda harapkan di negara ini.”
Gangguan itu terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Australia dan China, yang terbaru karena pakta keamanan yang ditandatangani China dengan Kepulauan Solomon.
Howard X terkenal karena peniruannya sebagai Kim Jong Un. Pada tahun 2018, dia ditahan dan diinterogasi ketika dia tiba di Singapura beberapa hari sebelum pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Nama aslinya adalah Lee Howard Ho Wun.
Media melaporkan peniru itu sedang diwawancarai oleh polisi pada hari Jumat.
Pemilihan Australia akan diadakan pada 21 Mei dan pemungutan suara awal dimulai minggu ini. Jajak pendapat membuat oposisi kiri-tengah Partai Buruh melacak di depan koalisi konservatif Morrison. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...