Kim Jong-Un Telah Eksekusi 70 Pejabat Tinggi Korut
Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un, mengeksekusi pamannya dengan puluhan anjing yang dibuat lapar, dan Menteri Pertahanan ditembak dengan senapan anti serangan udara.
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, teah mengeksekusi 70 pejabat penting negara itu untuk memperkuat kekuasaan dan menyimngkirkan militer senior yang potensial mengancam kekuasaannya.
Eksekusi terakhir dilakukan terhadap Menteri Pertahanan karena dia diketahui tidur selama pertemuan dan berbicara kepada pemimpin muda. Agen mata-mata Korea Selatan mengatakan hal itu kepada anggota parlemen hari Rabu (13/5) mengutip apa yang disebut sebagai informasi yang kredibel.
Pejabat Badan Intelijen Nasional (National Inteligence Services /NIS) mengatakan dalam pertemuan tertutup dengan komite parlemen bahwa Menteri Pertahanan Korea Utara, Hyon Yong Chol (66 tahun) dibunuh dengan cara ditembak dengan senjata anti-serangan udara.
Eksekusi itu disaksikan ratusan orang dan terjadi di lapangan tembak Akademi Militer di Kang Kon, Pyongyang, pada akhir April, menurut anggota parlemen, Shin Kyoung- min. Menurut kantor berita Korsel, Yonhap, target hanya berada pada jarak 30 meter dari senjata yang mampu menjangkau target hingga 8.000 meter.
Shin menghadiri acara briefing itu. Anggota parlemen lain, Lee Cheol Woo, merilis informasi yang sama tentang briefing itu. Hyon disebutkan ditangkap akhir bulan lalu dan eksekusi dilakukan tiga hari setelahnya, tanpa proses hukum, kata NIS, seperti dilaporkan Yonhap.
NIS tidak memberitahu anggota parlemen bagaimana mereka mendapatkan informasi itu. Hanya itu dari berbagai saluran dan yang diyakini benar, kata Shin. Namun badan itu tidak berkomentar ketika dihubungi oleh wartawan, termasuk oleh The Associated Press.
Agen mata-mata Korea Selatan memiliki catatan yang terpisah-pisah tentang perkembangan pelacakan pada Korea Utara. Informasi yang rahasia dari negara otoriter itu sering tidak mungkin untuk dikonfirmasi.
Politik Pembersihan Kim
Sejak mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya, Kim Jong-Il, yang juga diktator di akhir 2011, Kim telah mengatur serangkaian pembersihan dalam upaya untuk meningkatkan kekuasaannya.
Pembersihan yang paling menonjol adalah pada tahun 2013 ketika Kim mengeksekusi pamannya yang juga wakilnya, Jang Song Thaek, karena diduga berkhianat.
BACA JUGA |
Koh Yu-hwan, pakar Korut di Universitas Dongguk di Seoul, seperti dikutip AP, mengatakan bahwa Kim Jong-Un tampaknya menggunakan pembersihan untuk menjaga para pemimpin tua di militer diperiksa, karena mereka satu-satunya ancaman yang masuk akal untuk pemerintahannya.
Pemerintahan Teror
Koh mengatakan, Kim bisa beralih kepada "pemerintahan teror" untuk memperkuat kepemimpinannya, tapi yang akhirnya hanya akan mendapatkan efek yang terbatas jika ia gagal melakukan terobosan dalam menyelesaikan kesengsaraan ekonomi negaranya.
Bulan lalu, para pejabat intelijen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemimpin Korea Utara itu mengeksekusi 15 pejabat senior yang dituduh menantang otoritas Kim. Sejak 2011, sekitar 70 pejabat telah deksekusi oleh Kim, sejak mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya, kantor berita Yonhap mengutip NIS mengatakan.
Sementara itu, media Korea menyebutkan bahwa Hyon Yong Chol terakhir diketahui berbicara secara terbuka di sebuah konferensi keamanan di Moskow, Rusia pada April lalu. Dikatakan dia menunjukkan rasa tidak hormat kepada Kim dengan terkantuk-kantuk di acara militer.
Hyon juga diyakini telah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong-Un dan beberapa kali tidak mengikuti perintahnya, menurut politisi. Dia ditangkap akhir bulan lalu dan seksekusi dilakukan tiga hari kemudian tanpa proses hukum.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...