Kiprah Tim Debutan Melawan Tradisi Juara
Jelang Pertandingan Argentina vs Islandia
SATUHARAPAN.COM - Bersama kesebelasan Panama, timnas Islandia menjadi kesebelasan yang menjalani debut pada turnamen bergengsi Piala Dunia. Kedua kesebelasan tergabung dalam grup berat. Di grup G kesebelasan Panama bergabung dengan tim kuat Inggris dan Belgia serta tim kuda hitam Tunisia sementara Islandia bergabung di grup D bersama tim-tim yang selalu membuat rekor dalam penyelenggaraan PD yang diikutinya: Argentina, Nigeria, dan Kroasia.
Lolos ke Rusia, Islandia menjadi pemuncak grup I kualifikasi PD zona Eropa menyingkirkan tim kuat Turki dan Ukrainan serta memaksa Kroasia untuk menjalani laga play-off. Dalam empat tahun terakhir kesebelasan Islandia mengalami transformasi sebagai timnas dari benua Eropa yang cukup diperhitungkan. Selama empat tahun itu pula timnas Belanda, Turki, Rep. Ceko pernah merasakan betapa kuatnya kesebelasan dari sebuah negara kecil yang berpenduduk kurang dari setengah juta jiwa.
Debut Islandia pada turnamen besar diawali pada keikutsertaannya pada Piala Eropa 2016. Datang sebagai tim yang tidak diunggulkan Islandi mampu menembus babak 8-besar Piala Eropa 2016. Di babak 16-besar Islandia menyingkirkan tim kuat Inggris dengan skor 2-0. Pada babak selanjutnya Islandia dikalahkan tuan rumah dengan skor 5-2 dalam pertandingan yang ketat. Jika pada kualifikasi PD 2004 dan PD 2014 dalam empat perjumpaannya melawan Kroasia. Islandia hanya mampu sekali menahan imbang, pada kualifikasi PD 2018 grup I zona Eropa Islandia berbagi kemenangan pada dua pertemuannya dan memuncaki grup I sehingga lolos langsung ke Rusia. Pencapaian ini tidak bisa dipandang remeh jika membandingkan pencapaian kesebelasan Kroasia sendiri yang terhenti di babak 16-besar oleh Portugal.
Faktor pelatih dan materi kesebelasan tanpa bintang menjadi kekuatan timnas Islandia. Semenjak ditangani pelatih Lars Lagerback bersama Heimir Hallgrímsson sejak tahun 2011 kesebelasan Islandia perlahan-lahan menjadi salah satu kesebelasan dengan pertahanan yang kokoh. Tongkat estafet kepelatihan berlanjut setelah Lagerback mundur dari kursi kepelatihan dan dilanjutkan Hallgrímsson.
Kesebelasan Argentina dari satu turnamen ke turnamen selalu memiliki materi yang lengkap di semua lini. Tradisi sepakbola yang kuat dan panjang membentuk timnas Argentina sebagai salah satu tim yang memiliki karakter kuat dalam hal pola serangan. Tim manapun akan berpikir ulang untuk tidak membuat pertahanan berlapis saat menghadapi kesebelasan Argentina. Hampir setiap pemainnya dari lini manapun memiliki kemampuan penetrasi ke daerah pertahanan lawan. Yang mungkin agak membingungkan adalah dengan materi pemain yang begitu menakutkan bagi pertahanan lawan, Argentina kerap mengalami anti klimaks saat menghadapi pertandingan penting yang menentukan.
PD 2010 mereka dihentikan oleh Jerman dengan skor 4-0 meskipun saat itu kekuatan Argentina relatif lebih unggul, begitupun pada final PD 2014 mereka kembali dikalahkan Jerman meskipun dengan skor yang tpis 1-0. Jika ingin meraih trofi, mental juara ini yang perlu dibenahi oleh pelatih Jorge Sampaoli.
Pembuktian Heimir Hallgrímsson
Setelah Piala Eropa 2016, PD 2018 menjadi debut kesebelasan Islandia sekaligus debut pelatih Heimir Hallgrímsson menangani langsung kesebelasan Islandia. Ini akan menjadi pembuktian kepiawaian Hallgrímsson meramu tim yang telah ditanganinya semenjak menjadi asisten Lagerback.
Karakter tidak mengenal menyerah pada tim manapun yang dihadapinya, inilah modal dan kekuatan timnas Islandia saat ini. Materi pemain tanpa bintang bukan alasan mereka menjadi inferior saat menghadapi tim-tim mapan.
Mengalahkan Belanda dua kali dalam partai kandang-tandang, serta Rep. Ceko dan Turki dalam babak kualifikasi grup A Piala Eropa 2016 menjadi bukti bagaimana mereka mampu mentransformasikan kolektivitas permainan tim menjadi kemenangan. Di Piala Eropa 2016 Inggris menelan pil pahit saat dikalahkan Islandia. Negeri asal sepakbola dikalahkan oleh sebuah negara kecil tanpa tradisi sepakbola akibat kondisi alam yang tidak terlalu mendukung.
Dengan tim yang telah ditangani lebih dari tujuh tahun, Hallgrímsson tentu benar-benar memahami kekuatan dan kelemahan timnya. Dengan pencapaian lolos ke babak final PD 2018, Hallgrímsson tidak perlu membuktikan apapun selain memainkan kesebelasannya secara lepas.
Ada apa dengan Argentina?
Sampaoli menjadi pelatih Argentina menggantikan Edgardo Bauza. Semenjak Marcello Bielsa mundur dari kursi kepelatihan tahun 2004, Argentina telah mengalami pergantian pelatih sebanyak delapan kali. Dengan materi pemain bertalenta di semua lini dan mampu mengalahkan tim manapun, realitasnya Argentina tidak mampu meraih satu trofi pun.
Trofi terakhir mereka raih dua puluh lima tahun silam saat Argentina menjuara Copa America 1993. Selebihnya hanya menjadi langganan tim favorit juara. Kalaupun sampai pada partai puncak, selalu anti klimaks permainan yang terjadi. Dalam lima kali penyelenggaraan Copa America yang terakhir, empat kali Argentina mencapai babak final. Hasilnya keempatnya hanya meraih posisi runner-up.
Saat ini mereka melaju ke Rusia dengan membawa materi perpaduan pemain senior-muda yang cukup solid. Bukan hal yang sulit untuk sekedar lolos dari fase grup D meskipun harus menghadapi tim-tim kuat seperti Kroasia dan Nigeria. Jika pada fase grup D Argentina tidak mampu menampilkan permainan terbaiknya, tentunya patut dipertanyakan: ada apa dengan Argentina?
Prediksi pertandingan
Pada partai perdana fase grup D, Argentina akan menghadapi tim debutan PD Islandia. Secara teknis Argentina akan mampu mengatasi Islandia: materi pemain yang lebih muda dengan skill di atas rata, pengalaman bermain di turnamen besar,
Gelandang Lanzini, Eduardo Salvio, Biglia, Banega, Ángel Di María, maupun Mascherano, masih terlalu sulit untuk dihentikan pergerakannya oleh Gudmundsson, Aron Gunnarsson, Gylfi Sigurdsson.
Begitupun pemain Paulo Dybala, Lionel Messi, Sergio Agüero, Gonzalo Higuaín, dengan pergerakan yang bisa saling bertukar posisi akan merepotkan Árnason, Ragnar Sigurdsson, Skúlason manakala mereka melakukan perjagaan man to man.
Hanya yang harus diingat, Islandia adalah kesebelasan yang memiliki pengalaman mengalahkan tim-tim kuat terlebih saat mereka mengubah permainan dengan pola 4-5-1 yang kerap menyulitkan tim-tim yang memiliki haya permainan menyerang.
Adaptasi pada kondisi lapangan dan iklim Rusia yang dingin dengan oksigen yang rendah tentu lebih menguntungkan anggota kesebelasan Islandia dimana mereka terbiasa bermain pada kondisi yang cukup ekstrim di negaranya: udara dingin, lapangan berumput imitasi, serta keterbatasam alam lainnya membentuk kesebelasan Islandia sebagai tim yang tidak mudah menyerah. Bermain tanpa beban apakah Islandia akan menampilkan permainan yang pragmatis? Di Piala Eropa 2016 mereka tampil impresif saat menghadapi tim-tim kuat. Tentunya mereka ingin mengulanginya lagi di PD 2018 Rusia.
Jadwal pertandingan
Pejumpaan kesebelasan Argentina pada fase grup D melawan timnas Islandia akan berlangsung di Otkrytiye Arena, Moskow pada Sabtu (16/6) pukul 16.00 waktu setempat atau Sabtu (16/6) pukul 20.00 WIB.
Perkiraan susunan pemain:
Argentina (4-2-3-1) : Romero (gk), Mercado, Otamendi, Rojo, Tagliafico, Mascherano, Biglia, Aguero/Lo Celso, Messi, Di Maria, Higuain/Dybala. | pelatih: Jorge Sampaoli
Islandia (4-4-2) : Schram/Halldórsson (gk), Sævarsson, Kari Árnason, Ragnar Sigurdsson, Skúlason/Magnusson, Gudmundsson, Aron Gunnarsson, Gylfi Sigurdsson, Birkir Bjarnason, Alfred, Sigurdarson/ Gudmundsson. | pelatih: Heimir Hallgrímsson
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...