Kisah Meriam Ibrahim Yang Divonis Mati di Sudan Diangkat dalam Film
''I am a Christian'' judul film itu diambil dari perkataannya. Dia dituduh berzinah dan murtad,dan dijatuhi hukuman mati.
Baca Juga : Perempuan Sudan Yang Dihukum Gantung Melahirkan di Penjara
Baca Juga : Dianggap Murtad, Perempuan Sudan Divonis Hukuman Gantung
SATUHARAPAN.COM - Sebuah film tentang kehidupan Meriam Ibrahim yang berjudul ‘’I am a Christian’’ tengah dibuat, namun dibayang-bayangi oleh penolakan oleh pihak Meriam dan keluarganya. Demikisan dilaporkan situs berita Christian Today.
Kisah hidup Meriam Ibrahim telah menarik perhatian yang besar di seluruh dunia. Dia dijatuhi hukuman cambuk 100 kali dan hukuman mati dengan cara digantung di Sudan pada Mei 2014.
Dia seorang perempuan yang dibesarkan sebagai seorang Kristen, namun dinyatakan bersalah sebagai pidah agama (konversi) dari Islam, dan dia juga dituduh berzina setelah menikahi seorang pria Kristen. Perkawinannnya itu dianggap tidak sah di bawah hukum Syariah Islam negara itu.
Dalam penjara Kahrtoum, Sudan, Meriam terpaksa melahirkan putrinya, Maya, dengan perawatan dan pengobatan yang disebutklan ‘’mengerikan’’. Dan dia tetap menolak untuk meninggalkan keyakinan agamanya. Dia kemudian dibebaskan setelah pengadilan dan negara itu dihujani kecaman dunia internasional. Meriam kemudian pindah ke Amerika Serikat di mana dia tinggal bersama suaminya, Daniel Wani, dan dua anak.
Sekarang, sebuah film tentang pengalaman hidupnya sedang dibuat, namun tampaknya tanpa dukungan Meriam dan keluarganya. Penggalangan dilakukan dana untuk film berjudul ‘’I am a Christian’’ atau ‘’Saya seorang Kristen’ yang diambil dari kata-kata yang diucapkannnya ketika dia ditekan untuk menyangkal imannya.
Seperti Vonis Mati
Penggalangan dana itu muncul di situs IndieGoGo. Perusahaan produksi Christian Lives Matter telah mengumumkan bahwa mereka ingin menambah dana sebesar US$ 500.000 dan telah didukung sejumlah bintang, seperti Rachel Hendrix, yang membintangi film ‘’October Baby'', Ben Davies (bintang dari ‘’Courageous’’), aktres dan kontributor Fox News, Stacey Dash, Kevin Sorbo (bintang pada film ‘’God's Not Dead.’’
Suami Meriam, Daniel, mengatakan kepada Christian Today bahwa mereka telah dihubungi tahun lalu oleh promotor film, tetapi telah menolak, karena mereka telah menerima perusahaan film yang berbeda. Christian Lives Matter, perusahaan di balik 'I am a Christian’’mengambil keuntungan dari mereka", katanya.
Daniel Wani mengatakan bahwa keluarga telah berjuang sejak Meriam ditahan, dia dan bersama dua anak mereka telah bergabung dengannya di AS, dan kini mereka dalam keadaan yang lebih baik.
Meriam mengatakan bahwa mengetahui film itu dibuat tanpa izin mereka membuatnya merasa seperti dia ketika dia dijatuhi hukuman mati di Sudan. Dia mengatakan menduga bahwa mereka akan berada di pihaknya, karena mereka adalah orang Kristen. Namun dia merasa bahwa pembuat film itu "membunuh saya dan membunuh impian saya".
Meriam menambahkan bahwa imannya "mengalir dari hati (nya)" dan berkata, "Saya Kristen untuk selama-lamanya".
Dana Amal
Christian Lives Matter bermaksud untuk menyumbangkan 10 persen keuntungan kotor dari pendapatan film kepada Meriam dan Daniel, dan 40 persen lainnya untuk Lemabaga amal Kristen atau Yahudi bekerja untuk melawan penindasan agama di seluruh dunia.
Meskipun film itu dibuat dengan anggaran kecil, mereka berharap mengikuti sukses film berbasis Kristen lain yang dibuat dengan anggaran kecil namun mampu menempati box office. Di antara film itu adalah ‘’Fireproof’’ yang dibuat dengan dana sebesar US$ 500.000, dan mampu menghasilkan US$ 33 juta, juga film ‘’God's Not Dead.’’ Menghasilkan US$ 63 juta dari investasi hanya sebesar US$ 2 juta.
Dalam tampilan video untuk penggalangan dana, bintang ‘’God’s Not Dead’’ bintang, Kevin Sorbo, mengatakan bahwa "Jika Hollywood memberikan kata akhir, kisah Meriam akan dilakukan sepenuhnya Kekristenan akan dipermudah."
Juru bicara Christian Lives Matter, Brian Harrington, mengatakan kepada Christian Today bahwa perusahaan berharap untuk berbicara dengan pasangan itu untuk persetujuan tidak perlu berperkara secara hukum. "Kami pasti ingin membuat film ini. Ini adalah cerita yang mengagumkan dan kami akan senang dendapat dukungan Meriam dan Daniel di belakang kami," katanya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...