KKP: Benih Unggul Tingkatkan Keuntungan Usaha Perikanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penggunaan benih unggul yang bersertifikat dinilai merupakan upaya yang bagus guna meningkatkan keuntungan usaha perikanan, kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto.
"Jika marjin (keuntungan) ini telah tinggi, tentunya bisnis ikan ini akan terus berkembang dengan baik. Penggunaan benih dan induk unggul juga diperlukan dalam upaya peningkatan marjin tersebut," kata Slamet Soebjakto dalam rilisnya, Jumat (6/3).
Menurut Slamet, peningkatan marjin berguna tidak hanya membiayai operasional tetapi juga bakal mengembalikan modal atau investasi yagn telah dilakukan.
Dengan demikian, ia mengemukakan bahwa hal itu juga akan membuat pembudidaya perikanan dapat meningkatkan kelasnya menjadi pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Selain itu, ujar dia, peningkatan produksi perikanan budidaya yang ditargetkan mencapai 17,9 juta ton pada tahun 2015, maka salah satu usaha yang diperlukan antara lain adalah benih dan induk unggul.
"Benih dan induk unggul diperlukan untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang berkualitas. Dengan produk yang berkualitas maka kita akan mampu bersaing di pasar bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA)," katanya.
Sebagaimana diwartakan, program prioritas yang bakal digencarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam bidang perikanan budidaya adalah dengan menggencarkan sertifikasi produk perikanan budidaya guna meningkatkan daya saing.
"Untuk prioritas pembangunan perikanan budidaya pada tahun 2015 adalah pengembangan perikanan budidaya yang berdaya saing melalui Sertifikasi Budidaya Ikan sebanyak 8.200 unit, dan Sertifikasi Pembenihan Ikan sebanyak 465 unit," kata Slamet Soebjakto, di Jakarta, Kamis (26/2).
Menurut Slamet, peningkatan budidaya perikanan yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan merupakan kunci perikanan budidaya ke depan.
Selain itu, ujar dia, perikanan budidaya merupakan subsektor yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik masyarakat pembudidaya maupun di sekitar lingkungan budidaya.
Hal tersebut, lanjutnya, adalah berdasarkan survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014 menunjukkan bahwa perikanan budidaya menduduki empat besar sumber pendapatan dengan rata-rata pendapatan tertinggi.
"Ini membuktikan bahwa selain sebagai ketahanan pangan dan gizi, perikanan budidaya juga mendorong peningkatan kesejahteraan dan perekonomian daerah. Untuk tetap menjadi andalan, perikanan budidaya di tuntut untuk mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...