KKP-WWF Gelar Kompetisi Alat Tangkap Prolingkungan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama World Wide Fund for Nature (WWF), menggelar kompetisi alat tangkap yang ramah lingkungan, dengan mengajak berbagai pihak pemangku kepentingan untuk mengikutinya.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (8/5), menyebutkan, dalam dua dekade terakhir, alat penangkapan ikan telah berkembang pesat dalam bentuk serta nama beragam, dan semuanya mengacu pada sifat penangkapannya yang bertujuan meningkatkan produktivitas namun tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan
Selain itu, berkembangnya teknologi penangkapan ikan modern juga diduga mengakibatkan krisis perikanan secara langsung dan tidak langsung, ditambah lagi dengan tertangkapnya spesies lain secara tidak sengaja yang merupakan bagian dari rantai makanan dalam ekosistem tersebut.
Untuk itu, sangat penting artinya mempertahankan populasi spesies-spesies dilindungi tersebut, tanpa mengurangi nilai ekonomi dari industri perikanan.
Tingginya tingkat tangkapan sampingan (bycatch), terhadap spesies kunci yang dilindungi bisa berdampak pada rusaknya keanekaragaman hayati laut sehingga harus segera dicari solusinya.
Terinsipirasi dari program internasional Smart Gear Competition, Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan KKP bersama WWF-Indonesia mengajak pelaku perikanan, peneliti, lembaga penelitian dan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama memberikan ide dan inovasi terhadap permasalahan aktivitas penangkapan ikan demi kepentingan bersama.
Karya yang dikirimkan, dapat berupa gagasan/ide atau sesuatu yang sudah diujicobakan/diterapkan.
Informasi lengkap dapat dilihat di website KKP dan Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan (http://kapi.kkp.go.id/news/2015/04/kompetisi-inovasi-al)
Persyaratannya antara lain orisinal (ide sendiri atau kelompok), inovatif, tidak merupakan alat penangkap ikan yang dilarang berdasarkan regulasi pemerintahan, tidak sedang/belum pernah disertakan dalam kompetisi sejenis.
Persyaratan lain, kompetisi bisa diikuti perorangan ataupun tim dari sekolah kejuruan perikanan (SUPM), akademi/sekolah tinggi, perguruan tinggi, peneliti, perekayasa, dosen, guru, nelayan, dan umum.
Penilaian atas karya yang diusulkan akan dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria LIFE (Low Impact, Fuel Efficient) Fishing dan eco friendly, antara lain kontribusi terhadap penghematan BBM (efisien dalam penggunaan BBM).
Selain itu, tingkat selektivitas terhadap target spesies tinggi, kontribusi terhadap mengurangi tertangkapnya bycatch, dampak negatif terhadap lingkungan/habitat perairan rendah, dan risiko bahaya rendah. (Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...