KLH Media Award 2013
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Lingkungan Hidup memberikan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) Media Award 2013 kepada para jurnalis media cetak dan media online di Jakarta pada Jumat (1/11). Penyelenggaraan KLH Media Award 2013 merupakan upaya KLH memberikan apresiasi kepada para jurnalis atas kepeduliannya mempublikasikan informasi lingkungan hidup di media massa.
Dalam sambutannya Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup Hermien Roosita mengatakan, ”KLH Media Award 2013 diharapkan mampu menjadi penambah semangat para insan media dalam melakukan pembelaan terhadap isu lingkungan. Kepiawaian dalam penulisan karya jurnalistik lingkungan hidup sangat diperlukan karena membantu meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan keikutsertaan mayarakat dalam pengelolaan lingkungan. Kedalaman penyusunan materi tulisan, penyajian data yang akurat, penuturan para nara sumber dalam berita menjadi aspek yang membedakan kualitas penulisan karya jurnalistik lingkungan yang baik. Pemahaman yang baik dari para jurnalis akan membantu edukasi lingkungan bagi masyarakat umum”.
Penjaringan karya jurnalistik dilakukan pada kurun waktu 14 Mei 2013 hingga 25 Oktober 2013 dengan membagi dalam dua katagori yaitu media cetak dan media online. KLH Media Award 2013 mengangkat tema umum ‘Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup’ dengan sub tema ‘Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan’.
Hasil penilaian terhadap 42 karya jurnalistik yang terbit di media cetak dan 16 karya jurnalistik yang terbit di media online yang masuk selama masa penjaringan dilakukan tiga juri. Di antaranya Praktisi Komunikasi Lingkungan Chandra Kirana, Wartawan Lingkungan Harry Surjadi, dan Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan Inar Ichsana Ishak.
Pemenang untuk kategori media cetak di antaranya, Juara Pertama, Irma Tambunan dari Kompas dengan judul ‘Energi Terbarukan Biogas Supermurah Tidak Bau Letong’. Juara Kedua, Erik Purnama Putra dari Republika dengan judul ‘Mengalir dari Cisanti’. Juara Ketiga, Muhammad Hapiz dari Riau Pos dengan judul ‘Hulu Kekeringan, Hilir Kebanjiran, Asap pun Mengapung’.
Pemenang untuk kategori media online di antaranya, Juara Pertama, IGG Maha S. Adi dari Energy Today dengan judul ‘Besar dan Jangkung, Tetap Ramah dan Untung’. Juara Kedua, Isnawati dari Suara Merdeka dengan judul ‘Manfaatkan Biogas, Wujudkan Ketahanan Energi, Reduksi Emisi’. Juara Ketiga, Eko Widianto dari Tempo dengan judul ‘Geliat Pengolah Sampah Menyelamatkan Kali Brantas’.
Untuk pemenang karya jurnalistik terbaik dengan meraih nilai tertinggi diraih Irma Tambunan dan berhak untuk memperoleh kesempatan hadir bersama Menteri Lingkungan Hidup ke Conference of the Parties 19 United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 19 UNFCCC) di Warsawa Polandia.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...