Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:10 WIB | Minggu, 11 Oktober 2015

Koeman: Mourinho Harus Belajar dari Wenger

Chelsea terlalu bermain bertahan (Foto: goal.com)

SOUTHAMPTON, SATUHARAPAN.COM – Chelsea dikritik setelah bermain bertahan oleh bos Southampton, Ronald Koeman. Ia menyarankan Mourinho, pelatih Chelsea, untuk belajar dari “sepak bola fantastis” seperti yang Arsene Wenger praktikkan kepada Arsenal.

The Saints, julukan dari Southampton, memberi derita yang lebih dalam kepada tim Mourinho. The Saints menang 3-1 di Stamford Bridge pekan lalu, membuat the Blues jatuh ke posisi kelima di klasemen Premier League setelah delapan kali main.

Koeman menyatakan taktik Chelsea lebih cenderung untuk bermain bertahan setelah unggul dan taktik tersebut tidak menguntungkan mereka, dan mengecam Mourinho karena terus-menerus menyalahkan wasit.

“Chelsea lebih bermain bertahan ketika menyerang merupakan sebuah pilihan,” katanya kepada Sunday Mirror pada (11/10)
“Mourinho selalu memilih untuk bertahan. Ketika timnya unggul dengan skor 1-0, mereka selalu bertahan daripada berusaha untuk mencetak gol tambahan.

“Berbeda dengan Arsenal yang dapat membunuh lawan. Itulah mengapa kemenangan mereka atas Manchester United sangat mengesankan.

“”Menyerang terus-menerus, mereka berhasil menghancurkan United. Hanya 20 menit, mereka memainkan sepak bola paling fantastis. Berbeda dengan Chelsea yang bermain sebaliknya.

“Dengan bertahan, Chelsea memberikan lawan kesempatan dengan membalik keadaan dalam permainan. Hal itu memalukan karena Mourinho terus menyalahkan wasit ketika kami mengalahkan mereka.”

"Dia menginginkan penalti pada babak pertama. Tetapi, pada babak pertama di Stamford Bridge, Southampton seharusnya mendapatkan dua penalti.

Chelsea mengalahkan Arsenal dengan skor 2-0 pada September, satu dari dua kemenangannya selama Liga bergulir, yang membuat perseteruan Mourinho dan Wenger berlanjut.

Arsenal berada peringkat dua di bawah Manchester City dalam tabel Liga dan memiliki 16 poin dibandingkan Chelsea dengan delapan poin selama musim 2015-2016, namun di Liga Champion hal tersebut lebih mengerikan dibanding perseteruan mereka.

Sebab, Chelsea memiliki poin lebih di Liga Champion dan Arsenal mengalami kekalahan beruntun dari Dinamo Zagreb dan Olimpiakos dan dibenamkan Bayern Munchen yang membuat mereka mendapat posisi juru kunci. (goal.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home