Koleksi Museum Alkitab LAI: Seperangkat Alat Penyaliban Yesus
SATUHARAPAN.COM – Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyimpan koleksi berupa replika tiga alat yang dikenakan Yesus Kristus menjelang disalib.
Tiga koleksi yang terletak dalam satu vitrin khusus tersebut adalah mahkota duri, cambuk penyaliban, dan paku penyaliban. Ketiga koleksi itu terletak di atas sebuah tempat pajangan khusus yang berbentuk balok namun dalam posisi yang berdekatan, walau tidak menempel.
Mahkota Duri
Mahkota duri terlihat berada di tempat peraga paling tinggi, karena memiliki ukuran lebih besar daripada dua koleksi lainnya. Replika koleksi mahkota duri berukuran sebesar kotak nasi yang biasa dibagikan di acara hajatan.
Mahkota tersebut berbentuk bulat telur, dihiasi duri-duri tajam. Museum Alkitab LAI memberi keterangan koleksi tersebut: "mahkota duri terbuat dari semak-semak daun paliurus spina-christi yang dapat tumbuh mencapai enam meter dan rantingnya bersifat lentur".
Dari sejumlah perikop di Alkitab, duri dipandang sebagai lambang dari pengaruh-pengaruh dosa antara lain terdapat di Kejadian 3:18, Bilangan 33:55, Amsal 22:5, Matius 7:16, Matius 13:7, Ibrani 6:8. Mahkota duri dibuat dan ditaruh di kepala Yesus sebelum disalib sebagai bentuk ejekan kepada Yesus Kristus. Bersama tongkat buluh dan jubah ungu, mahkota ini melambangkan Yesus Raja Orang Yahudi.
Menurut Wikipedia, sejumlah penulis di awal Masehi menyatakan Mahkota Duri yang dikenakan pada Yesus itu masih ada dan dihormati oleh orang percaya. Santo Paulinus dari Nola menulis mahkota berduri adalah tumbuhan berduri yang memahkotai Juru Selamat (Yesus Kristus). Dia menyebut mahkota berduri tersebut adalah relikui (peninggalan dari seseorang yang dianggap suci yang disimpan dan dihormati). Mahkota berduri memiliki sakralitas yang sama dengan salib, di mana seorang penjahat dipaku atau dicambuk.
Cambuk Penyaliban
Peralatan penyaliban Yesus Kristus lain yang ditampilkan Museum Alkitab LAI adalah cambuk penyaliban. Dari kejauhan cambuk ini berukuran sangat besar, mengingatkan pada roti baguette, roti besar ala Prancis yang digunakan sarapan, berwarna cokelat gelap. Sayangnya, Museum LAI tidak membuka tutup cambuk tersebut sehingga tidak terlihat tali cemeti yang digunakan untuk memecut seseorang yang hendak disalib.
Cambuk, menurut keterangan di Museum Alkitab LAI, digunakan sebagai hukuman bagi penjahat seperti tertulis dalam Matius 27:26. Tetapi hukuman cambuk tidak boleh dikenakan kepada warga negara Romawi.
Paku Penyaliban
Peralatan penyaliban Yesus Kristus yang terakhir di vitrin tersebut adalah dua buah paku berukuran sama yang diletakkan tumpang tindih. Paku berukuran sama, setara dengan pensil untuk menulis.
Paku penyaliban, menurut keterangan di Museum Alkitab LAI, dalam bahasa Ibrani disebut masmer, sedangkan dalam Yunani disebut helos. Pada zaman Romawi, orang yang menjalani hukuman akan dilekatkan di tiang salib dengan paku pada tangan dan kakinya seperti terdapat dalam Yohanes 20:25. Banyak paku dari kurun waktu masa Alkitab telah ditemukan di Palestina.
Kematian Yesus
Kematian Yesus Kristus, dalam catatan Wikipedia, terjadi beberapa hari sebelum perayaan Paskah Yahudi. Yesus Kristus meninggal dunia dengan disalibkan atas perintah gubernur Kerajaan Romawi untuk Provinsi Yudea, Pontius Pilatus.
Berita penyaliban dan kematian ini dicatat di sejumlah tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi, dan murid-murid Yesus.
Di dalam Alkitab kisah penyaliban dan kematian Yesus dicatat dalam berbagai perikop, namun sebelum Yesus dipaku di kayu salib terdapat sejumlah peristiwa yang mendahului penyaliban. Peristiwa paling terkenal ialah Perjamuan Terakhir, yang dilakukan Yesus dengan murid-muridnya seperti yang terdapat dalam Matius 26:17-29. Dalam perikop itu juga terdapat momen penting lainnya yakni Yesus mengetahui Yudas Iskariot berkhianat.
Peristiwa lainnya yakni Yesus berdoa di Taman Getsemani. Berdasarkan Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering berkunjung ke Taman Getsemani. Di tempat tersebut Yudas Iskariot menemukan Yesus pada malam penangkapan-Nya. Berdasarkan Lukas 22:43-44, di tempat tu Yesus bersungguh-sungguh berdoa.
Peristiwa lain adalah pengadilan Yesus di hadapan pemuka-pemuka agama Yahudi seperti terdapat dalam Yohanes 18: 12-13. Kemudian peristiwa penting lain ialah salah satu murid terdekatnya, Petrus, menyangkal Yesus Kristus tiga kali seperti terdapat dalam beberapa perikop Alkitab antara lain dalam Matius 26:30-35, Markus 14:26-31, Lukas 22:31-34, Yohanes 13:37-38.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...