Komandan Jihad Islam Tewas dalam Serangan Israel di Gaza
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Tiga warga Palestina tewas dalam serangan terbaru oleh Israel pada hari Selasa (12/11) yang menargetkan posisi kelompok gerilyawan Jihad Islam di Gaza, kata kementerian kesehatan di Gaza dikutip AFP.
Dari pihak Israel diberitakan bahwa militer negara itu telah membunuh seorang komandan penting dari kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Jihad Islam. Serangan yang jarang terjadi dilakukan di Jalur Gaza pada hari Selasa. Dan kelompok Palestina menanggapi dengan menembakkan roket ke kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv.
Dalam eskalasi paling serius dalam beberapa bulan terakhir, serangan rudal Israel juga menargetkan rumah seorang pejabat Jihad Islam di Damaskus, menewaskan dua orang termasuk salah seorang putranya, kata media pemerintah Suriah. Israel menolak memberikan komentar atas insiden itu.
"Israel melakukan dua serangan terkoordinasi, di Suriah dan di Gaza, dalam sebuah deklarasi perang," kata pemimpin Jihad Islam, Khaled Al-Batsh, di pemakaman Baha Abu Al-Atta, komandan Jihat Islam yang tewas dalam serangan di Gaza itu, dikutip Reuters.
Kematian Al-Atta itu menyebabkan korban jiwa Palestina menjadi 10 orang, termasuk istrinya yang tewas dalam serangan yang ditargetkan di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel menyalahkan AL-Atta atas serangan roket baru-baru ini ke wilayah Israel dan mengatakan dia telah mempersiapkan serangan lebih lanjut. Pembunuhannya memicu rentetan tembakan roket pembalasan ke Israel, diikuti oleh serangan udara oleh militer Israel.
Para pejabat Israel menggambarkan Al-Atta sebagai "bom berdetak" yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan roket, drone dan sniper lintas-perbatasan baru-baru ini dan diduga merencanakan lebih banyak serangan.
Meningkatkan Ketegangan
"Kami melakukan serangan (terhadap Al-Atta) karena tidak ada pilihan lain," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus. "Saya ingin menekankan bahwa kami tidak bermaksud meningkatkan situasi."
Pembunuhan Al-Atta, di rumahnya bersama istrinya, tampaknya akan menimbulkan tantangan baru bagi faksi Hamas yang berkuasa di Gaza, yang sebagian besar mengupayakan gencatan senjata dengan Israel sejak perang 2014.
Israel meningkatkan ketegangan Gaza sebagai bagian dari perjuangan regional dengan musuh bebuyutannya, Iran, yang juga bermain di Suriah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengatakan adanya skenario seperti itu.
Sementara pihak Jihad Islam mengatakan bahwa sasaran serangan di Damaskus adalah rumah seorang pemimpin politik, Akram Al-Ajouri.
Sekolah dan Bank Tutup
Situasi terbaru menunjukkan bahwa militan Palestina menembakkan puluhan roket ke Israel, memicu dibunyikannya sirene ke utara Tel Aviv, dan mendorong beberapa kota untuk menutup sekolah. Tindakan pencegahan serupa dilakukan di Gaza.
Militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan udaranya, Iron Dome, menyadap beberapa roket Palestina. Rumah sakit Israel melaporkan beberapa warga sipil mengalami luka-luka.
Regulator perbankan Israel juga menginstruksikan bank di daerah-daerah dalam jangkauan roket untuk beroperasi di bawah prosedur darurat, dengan staf penting saja. Dilaporkan bahwa indeks saham utama Tel Aviv turun 0,5%. Dan mata uang Shekel melemah 0,2% terhadap dolar.
Serangan udara Israel juga terjadi terhadap dua pria yang mengendarai sepeda motor di Gaza menewaskan satu dan melukai yang lain, kata warga Palestina. Israel mengatakan orang-orang itu adalah awak yang meluncurkan roket Jihad Islam.
Israel "memikul tanggung jawab penuh untuk semua konsekuensi dari eskalasi ini," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, yang berjanji bahwa kematian Al-Atta "tidak akan dibiarkan begitu saja".
Serangan di Damskus
Media pemerintah Suriah mengatakan serangan Israel di Damaskus telah dilakukan dengan menggunakan beberapa rudal, salah satunya jatuh di pinggiran Daraya di dekatnya.
Di tempat serangan di Damaskus, seorang wartawan Reuters mengatakan lantai atas sebuah bangunan dua lantai telah hangus total. Seorang tetangga mengatakan dia terbangun sekitar pukul 04 pagi oleh tiga ledakan berturut-turut yang menjebol pintu di rumahnya.
Media pemerintah Suriah mengatakan enam orang terluka dalam serangan itu, menggambarkan sasaran itu sebagai rumah warga sipil di Mezzah, distrik barat ibukota tempat beberapa kedutaan besar asing berada.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah terhadap jaringan Iran, dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran, yang disebutnya ancaman terbesar bagi perbatasannya.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...