Komandan Tinggi ISIS Dikabarkan Tewas di Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Salah satu komandan tinggi Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS artau ISIS), Omar Al-Shishani, dikabarkan tewas di Irak, menurut kantor berita Amaq yang terhubung dengan kelompok jihadis, hari Rabu (13/7).
Mengutip "sumber militer," kata laporan Amaq yang dikutip AFP, Shishani tewas "di kota Sharqat saat dia mengambil bagian dalam pertempuran untuk memukul mundur serangan militer di kota Mosul."
Kota Mosul menjadi benteng terakhir ISIS di Irak setelah serangan dari militer pemerintah, Kurdi dan bantuan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Namun demikian belum ada konfirmasi tentang kematian Shishani, mengingat beberapa kali beredar berita yang menyebutkan di terluka parah atau tewas dalam pertempuran. Omar Al-Shishani disebutkan sebagai jihadis asal Chechnya, Rusia.
Bom Baghdad
Sementara itu, hari Rabu (13/7) terjadi tiga serangan bom di ibu kota Irak, dan menewaskan sedikitnya 12 orang. Serangan itu termasuk bom bunuh diri di lingkungan yang mayoritas penduduknya Muslim Syiah yang telah diserang sehari sebelumnya, kata para pejabat Irak, seperti dikutip AP.
Enam warga sipil dan dua polisi tewas ketika mobil bom ditaabrakkan ke pos pemeriksaan di distrik Al-Rashidiya, kata seorang perwira polisi. Sedikitnya 23 orang lainnya terluka.
Pada hari Selasa (12/7), setidaknya 12 orang tewas dalam serangan bom mobil bunuh diri di sebuah para sayur dan buah terbuka di Al-Rashidiya.
Dua pemboman terpisah di tempat lain di Baghdad, empat warga sipil tewas dan melukai 16 lainnya, kata polisi.
Sejauh ini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang sebelumnya disebutkan sebagai dilakukan oleh ISIS. Para ekstremis dari kelompok Muslim Sunni sering melancarkan serangan yang menargetkan mayoritas Muslim Syiah Irak dan pasukan keamanan yang dipimpin Syiah.
ISIS mengklaim pemboman dengan truk di pusat kota Baghdad pekan lalu yang menewaskan 292 orang, yang merupakan serangan paling mematikan di Irak sejak invasi 2003. Hari Kamis lalu, serangan ISIS menargetkan tempat suci Muslim Syiah di bagian utara Baghdad, dan menewaskan 37 orang.
Pemboman pada hari Rabu itu terjadi pada malam menjelang penyelenggaraan parade militer di Baghdad pada hari Kamis ini untuk memperingati penggulingan monarki Hashemite dan deklarasi Irak sebagai republik pada tahun 1958.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...