Komedian Prancis Ditangkap Dituduh Bela Terorisme
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Komedian terkenal Prancis, Dieudonné M'bala M'bala ditangkap dituduh “membela terorisme” setelah menulis di Facebook bahwa ia bersimpati dengan salah satu pria bersenjata Paris, sumber pengadilan mengatakan.
Jaksa membuka kasus terhadap dirinya pada Senin setelah ia menulis “Malam ini, sejauh yang saya ketahui, saya merasa seperti Charlie Coulibaly”—sindiran ini adalah campuran slogan “Je suis Charlie”, yang digunakan dalam penghormatan kepada wartawan yang dibunuh di kantor Tabloid Charlie Hebdo , dengan referensi untuk pria bersenjata Amédy Coulibaly. Dieudonné ditangkap pada Rabu (14/1).
Coulibaly menewaskan empat orang di sebuah supermarket Yahudi pada Jumat dan seorang perwira polisi sehari sebelumnya.
Komedian ini menjadi berita utama internasional pada 2013 ketika pesepak bola Prancis Nicolas Anelka dilarang untuk lima pertandingan oleh otoritas sepak bola Inggris karena menggunakan isyarat yang dibuat oleh Dieudonné bahwa banyak yang mempertimbangkan untuk menirukan salut Nazi.
Dieudonné mengunggah pesan kontroversial di Facebook setelah menghadiri pawai persatuan, pada Minggu, yang melawan ekstremisme. Pawai itu menarik lebih dari 1,5 juta orang ke jalan-jalan di Paris setelah serangan.
Dia menggambarkan pawai—dianggap sebagai reli terbesar dalam sejarah Prancis modern—sebagai “momen ajaib sebanding dengan big bang”.
Sebelumnya, pemerintah Prancis pernah melarang acara pertunjukan Dieudonné karena dianggap acara itu bersifat “antisemit”.
Dieudonné telah menghapus komentar dari halaman Facebook-nya.
#JeSuisDieudonne
Namun, penangkapan Dieudonné ini malah memicu kritik pada pemerintah Prancis. Jika tanda pagar (hashtag) di media sosial #JeSuisCharlie jadi pesan solidaritas. #JeSuisAhmed jadi gambar kasih. Sekarang, #JeSuisDieudonne telah muncul untuk menyindir kemunafikan sikap Prancis terhadap kebebasan berbicara.
Menyusul penangkapan Dieudonné M'bala M'bala hashtag ini muncul sebagai kritik terhadap standar ganda dari kebebasan berbicara di Prancis. Penangkapan ini seakan bertentangan sikap Prancis yang membela kebebasan berbicara majalah satir Charlie Hebdo, yang kartun-kartunnya sangat provokatif.
Associated Press menyebut penahanan Dieudonné ini “memunculkan pertanyaan tentang apakah yang ada di benak pemerintah Sosialis Presiden Francois Hollande terhadap pembelaannya atas kebebasan berbicara yang begitu keras ketika itu menimpa Charlie Hebdo.”
Hashtag muncul Rabu, setelah berita tentang insiden penangkapan tersebut tersebar luas. (Guardian/mic.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...