Komentar Jokowi Dokter Gemetar Ketika Menyuntik Vaksin COVID-19
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo berkomentar mengapa Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp. PD-KHOM tampak tangannya gemetar ketika menyuntikkan vaksin Sinovac (vaksin COVID-19) pada dia, hari Rabu (13/1). Dan hal itu mendapat perhatian banyak pihak.
Abdul Munthalib adalahWakil Ketua Dokter Kepresidenan, dan menjadi vaksinator yang menyuntikkan dosis vaksin kepada Presiden dalam acar yang menandai dimulainya vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
“Mungkin karena ini juga vaksin pertama kali dan mungkin juga yang disuntik Presiden, apalagi ini juga disiarkan secara langsung di TV. Jadi mungkin beliau, Prof. dr. Abdul Muthalib, sedikit agak gemetar dan saya lihat memang (begitu),” kata Presiden. Saksikan videonya dengan klik di sini
“Tapi, beliau ini kan dokter yang sudah sangat berpengalaman dan handal,” kata Jokowi beberapa jam setelah vaksinasi.
“Syukur pagi tadi sudah terlaksana dan vaksinasi berjalan baik,” kata Jokowi pada sesi tanya jawab setelah menyelesaikan seluruh tahap vaksinasi.Lalu, apa yang Presiden Jokowi merasakan sakit ketika menerima suntikan dosis vaksin tersebut? “Enggak, enggak terasa apa-apa. Waktu disuntik ya, dan setelah dua jam tadi agak pegal sedikit,” katanya. “Waktu disuntik tidak terasa sakit sama sekali,” katanya.
Vaksin CoronaVac produksi Sinovac, yang disuntikkan kepada Presiden dan penerima awal lainnya, telah melalui uji klinis yang ketat dan independen, memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vaksinasi COVID-19 ini diharapkan dilakukan pada sebanyak 70 persen dari seluruh penduduk Indonesia untuk tercipta kekebalan komunal yang diharapkan akan mencegah penyebaran virus corona dan pada akhirnya dapat menjadikan pandemi COVID-19 terkendali.
Ketika ditanya tentang kapan terakhir menerima vaksinasi, Jokowi mengatakan, “Disuntik vaksin terakhir? Waduh, sudah lama, ya. Saya sudah lupa. Tapi mungkin pas mau haji, itu ada suntik untuk meningitis dan flu,” katanya.
Jokowi meminta agar masyarakat mau berpartisipasi dalam program ini demi kemaslahatan bangsa. “Saya berharap, nanti seluruh masyarakat, seluruh rakyat, bersedia divaksin karena ini adalah upaya kita untuk bebas dari pandemi. Mengenai waktunya, semuanya harus bersabar karena akan diatur dan dilakukan secara bertahap. Tapi yang pasti vaksin ini gratis,” kata Jokowi.
“Ingat, walaupun sudah divaksin, nantinya kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Yang paling penting itu,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...