Kominfo Sediakan Pelatihan Daring Selama PSBB
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyediakan pelatihan yang dilakukan secara dalam jaringan, online, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Pada masa PSBB, Kementerian Kominfo sediakan beberapa pelatihan di bidang digital," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, dalam konferensi pers virtual, Senin (18/5).
Untuk menunjang produktivitas masyarakat selama pandemi virus corona berlangsung, Kominfo mengadakan tiga program pelatihan yang bisa diakses secara online.
Program pertama berupa beasiswa Digital Talent Scholarship yang tetap diselenggarakan meski pun pandemi, terutama untuk pelatihan-pelatihan yang bisa dilakukan secara online.
Program DTS ini terbuka bagi masyarakat yang sudah lulus pendidikan formal, peserta akan mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan program tersebut.
Peserta yang memenuhi syarat akan direkomendasikan untuk mengikuti tes sertifikasi di tingkat global.
Saat ini sedang berlangsung pelatihan 20.300 orang berkapasitas. Hingga akhir Mei, Kominfo membuka pendaftaran gelombang kedua untuk pelatihan DTS untuk beberapa tema antara lain pengembang Android, pengembang iOS, associate cloud engineer, augmented reality (AR) dan Java Script.
DTS juga memiliki pelatihan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta usaha ultra mikro, bernama Digital Enterpreneurship Academy.
Program kedua yang diadakan Kominfo berupa Gerakan Nasional Literasi Digital lewat kelompok Siberkreasi, yang secara berkala mengadakan diskusi secara online di media sosial.
Acara yang diampu Siberkreasi antara laing Hang Out Online, Berkreasi yang ditayangkan di Instagram, serta School of Influencer.
Melalui kelas School of Influencer, masyarakat diajak untuk mengembangkan keterampilan bermedia sosial lewat materi yang diberikan oleh para ahli di bidang tersebut. Topik yang diajarkan di kelas tersebut seputar jurnalistik, videografi, fotografi dan pemasaran digital.
Program Siberkreasi ditargetkan bisa menjangkau 100.000 orang di masa pandemi.
Program ketiga yang diadakan Kominfo untuk menunjang produktivitas selama pandemi adalah pendampingan untuk pelaku UMKM dan usaha ultra miro di kawasan wisata prioritas, yang ditargetkan bisa mencapai 2.000 orang.
Pelatihan yang diberikan dalam program ini berupa keterampilan berbahasa Inggris lewat platform digital Cakap untuk pelaku usaha di desa wisata yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia.
Pelatihan bahasa Inggris berlangsung selama tujuh bulan. Selain keterampilan bahasa Inggris, Kominfo juga mengadakan pelatihan pemasaran digital selama tiga bulan untuk pelaku usaha di destinasi super prioritas.
Destinasi yang masuk kategori super prioritas adalah kawasan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang dan Danau Toba.
Pelatihan yang diadakan Kominfo ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan situasi normal yang baru, the new normal, yang banyak menggunakan teknologi digital untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selain menambah keterampilan digital masyarakat, Kominfo bersama operator digital juga berupaya untuk menjaga kualitas jaringan internet di masa ini. (Ant)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...