Komisi V Apresiasi Turunnya Angka Kecelakaan Lebaran 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi V DPR RI, Fahri Djemi Francis mengapresiasi kepada jajaran Kementerian dan Lembaga terkait atas turunnya angka kecelakaan penyelenggaraan angkutan lebaran 2015.
“Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Basarnas, BMKG dan Korlantas POLRI atas turunnya angka kecelakaan penyelenggaraan angkutan lebaran dalam rentang waktu H-7 hingga H+7 di tahun 2015,” kata Fahri dalam konferensi pers di Komplek Parlemen, Jakarta, hari Kamis (30/7).
Menurut data Fahri, jumlah kecelakaan turun 21,9 persen dibandingkan tahun 2014, yang sebagian besar terjadi pada kendaraan roda empat sebanyak 252 unit naik 74 persen. “Pada H-7 hingga H+7 tahun 2014 jumlah kecelakan sebanyak 3.888, sedangkan pada H-7 hingga H+7 2015 jumlah kecelakan sebanyak 3.049. Jadi akumulasi persentase 21,9 persen,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fahri juga turut berbelasungkawa terhadap keluarga korban kecelakan pemudik lebaran 2015. “Komisi V DPR RI menyatakan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan yang dialami pemudik selama penyelenggaraan angkutan lebaran 2015,” katanya.
Kemudian Fahri mengatakan, Komisi V DPR RI mendesak pemerintah untuk meningkatkan peran Posko Harian sebagai pengendali angkutan lebaran.
“Termasuk peningkatan konsolidasi mekanisme atau koordinasi lini pemantauan, monitoring dan pengendalian dengan seluruh unsur posko dari setiap moda transportasi jalan, kereta api, laut, dan udara, termasuk database jumlah kasus dan korban kecelakaan,” katanya.
Sejumlah Catatan dan Penyempurnaan
Komisi V DPR RI, kata Fahri, memiliki beberapa catatan dan penyempurnaan dalam angkutan lebaran 2015 untuk penyelenggaraan Angkutan Udara, Darat, dan Perkeretaapian.
Pada penyelenggaraan angkutan udara, menurut Fahri masih terdapat keluhan calon penumpang dan kesemrautan di bandara dalam hal pelayanan terhadap penumpang yang mengalami penundaan (delay).
Selain itu, terkait dengan peristiwa force majeur seperti meletusnya gunung Raung, jajaran Kementerian Perhubungan dinilai belum cukup siap untuk mengantisipasinya terbukti dengan adanya ketidaksiapan dalam penanganan penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan akibat penutupan sejumlah bandara.
“Untuk itu diperlukan peningkatan peran posko informasi yang cepat tanggap dan informatif kepada calon pengguna,” katanya.
Pada penyelenggaraan angkutan darat, kata Fahri, sejumlah kecelakaan darat yang mengakibatkan korban meninggal dan luka-luka akibat ketidaksiapan pengemudi dan kendaraan yang digunakan.
“Untuk itu perlu ditingkatkan kewaspadaan melalui kegiatan pemeriksaan sarana dan prasarana jalan dan angkutan, termasuk ketersediaan perlengkapan jalan, serta terus meningkatkan kampanye budaya keselamatan berlalu-lintas di kalangan pengguna sesuai dengan amanah Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” katanya.
Sementara itu, terhadap kemacetan yang masih terjadi di sejumlah ruas tol, Komisi V DPR RI meminta analisis dan perbaikan terhadap sejumlah jalur keluar atau outlet dari sejumlah ruas tol bermasalah.
“Untuk itu diperlukan peningkatan sinergi antara pemerintah pusat, pengelola jalan tol, korlantas POLRI dan pemerintah daerah, agar masalah kemacetan serupa tidak terjadi di masa mendatang,” katanya.
Selanjutnya, pada penyelenggaraan perkeretaapian, kata Fahri masih terdapat keterlambatan jadwal keberangkatan walaupun di bawah satu jam. Juga masih terdapat gangguan server pemesanan tiket online.
“Komisi V DPR RI akan mengagendakan rapat evaluasi penyelenggaran angkutan Lebaran 2015 dengan mitra kerja Komisi V pada masa sidang mendatang,” kata Ketua Komisi V DPR RI itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...