Komisi XI Ingatkan Menkeu Pertumbuhan Ekonomi Belum Merata
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar, Fadel Muhammad menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia belum merata. Dia mengingatkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan mengenai penerimaan negara yang belum maksimal. Ia mendorong Menkeu untuk dapat mencapai target penerimaan negara, termasuk dari sektor pajak.
“Penerimaan dari sektor memang belum tercapai. Namun kita sudah mendengar langkah dan terobosan yang dibuat oleh Dirjen Pajak. Kita menganjurkan ada langkah menggunakan tekonologi lebih tinggi, agar PPN itu rekonsiliasi, dan pajak-pajak daerah dikendalikan. Kita berikan dorongan dan dukungan agar semua tercapai,” kata Fadel dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/5) malam.
Fadel mengapresiasi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang optimistis menghadapi perkembangan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2015, maupun di tahun mendatang.
“Saya kira Menkeu sangat optimis, meskipun perkembangan ekonomi dunia sedang menurun, kepercayaan diri Indonesia semakin bagus. Menkeu sangat optimis dengan keadaan sekarang. Mudah-mudahan tercapai. Kita dukung sepenuhnya,” kata Fadel.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengkritisi masalah penyerapan anggaran di kuartal I yang masih minim. Namun ia yakin, Menkeu dapat memaksimalkan di periode-periode berikutnya.
Sebelumnya, Menkeu Bambang menyampaikan realisasi APBN Perubahan 2015 sampai dengan Jumat (22/5) bahwa pendapatan negara yang sudah masuk sebesar Rp 508,6 triliun atau 28,9 persen dari APBN Perubahan 2015. Pendapatan negara turun dibanding periode sama tahun lalu yang membukukan penerimaan hingga Rp 542,6 triliun.
Salah satu penyebab utamanya adalah menurunnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) minyak dan gas bumi (migas), lantaran harga minyak sudah jatuh jauh dibanding tahun 2014.
“PNBP migas sampai 22 Mei 2015 mencapai Rp 91,6 triliun atau 34 persen dari target. Sedangkan tahun lalu, pada periode sama mencapai Rp 119,9 triliun, ini saat harga minyak masih tinggi,” kata Bambang. (dpr.go.id).
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...