Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 16:19 WIB | Jumat, 19 Agustus 2016

Komite Olimpiade AS Minta Maaf Atas Ulah Perenangnya

Para perenang berlomba di lintasan renang Olimpiade 2016. (Foto: rio2016.com)

COLORADO, SATUHARAPAN.COM – Chief Executive Officer, United States Olympic Committee atau Komite Olimpiade Amerika Serikat (AS) Scott Blackmun meminta maaf para tingkah perenang AS di Olimpiade 2016.Para perenang AS menurut keterangan kepolisian Brasil ternyata tidak mengalami perampokan saat mereka berada di Brasil.  “Perilaku atlet ini tidak dapat diterima," kata Blackmun seperti diberitakan npr.org, hari Jumat (19/8).

Keempat perenang AS yang menurut Kepolisian Brasil membuat laporan palsu adalah Ryan Lochte, James Feigen, Gunnar Bentz dan Jack Conger. Paspor Bentz dan Conger hari Rabu (17/8) disita kepolisian Bandara Internasional Rio de Janeiro, Brasil.

Blackmun mengatakan United States Olympic Committee telah bekerja dengan Konsulat AS di Rio de Janeiro untuk mengkoordinasikan kondisi terkini dari perenang tersebut.

“Atas nama Komite Olimpiade Amerika Serikat, kami mohon maaf kepada tuan rumah Brasil di Rio de Janeiro, dan orang-orang Brasil karena hal yang sangat mengganggu ini,” kata  Blackmun.

Blackmun mengatakan saat ini mengaku secara pribadi pejabat AS belum melihat laporan resmi yang dibuat oleh Bentz dan Conger.

Dalam laporan ke pihak kepolisian mereka  mengaku mengalami perampokan dibawah todongan senjata setelah pesta larut malam.

Blackmun juga mendapat laporan dari Kepolisian Rio de Janeiro yang menyebut laporan Lochte dan kawan-kawan adalah laporan palsu.

Direktur “Swimming USA” (organisasi yang mengurusi cabang olahraga renang) di AS,  Chuck Wielgus mengatakan beberapa hari terakhir ini merupakan hal yang sulit bagi kontingen Amerika Serikat, terutama untuk cabang olahraga renang.

 “Kasus ini membawa perhatian dari kita semua karena kita membutuhkan perhatian yang luar biasa untuk memenangkan Olimpiade,” kata dia.

Chuck menambahkan perilaku atlet renang yang membuat laporan palsu bertentangan dengan nilai-nilai sportivitas yang dikembangkan kontingen Amerika Serikat.

Hingga hari Jumat (19/8), peringkat pertama tabel perolehan medali sementara masih diduduki Amerika Serikat (AS) dengan raihan 35 medali emas, 33 perak, dan 32 perunggu. Pada urutan kedua bercokol Britania Raya dengan 22 medali emas, 21 perak, dan 13 medali perunggu.

Tiongkok menempati peringkat ketiga dengan raihan 20 medali emas, 16 perak, dan 22 perunggu. Peringkat keempat ditempati Jerman yang mendapat 13 medali emas, delapan perak, dan 11 perunggu. Rusia menempati peringkat kelima dengan 12 medali emas, 15 perak, dan 17 perunggu. Urutan keenam sampai dengan kesepuluh secara berturut-turut ditempai Jepang, Prancis, Italia, Belanda, dan Australia.  (npr.org).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home