Konas JKLPK Indonesia Resmi Dibuka

SAMOSIR, SATUHARAPAN.COM – Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia (JKLPK Indonesia), Tongam Panggabean, mengatakan ratusan peserta pawai budaya berjalan kaki memeriahkan pembukaan Konsultasi Nasional (Konas) JKLPK XII hari Kamis (3/11).

Dalam rilis yang diterima satuharapan.com, hari Jumat (4/11) Tongam mengatakan pawai diawali pawai budaya Nusantara yang dilakukan peserta sekitar 300 orang. Peserta terdiri dari utusan masing-masing lembaga partisipan JKLPK, anggota Serikat Tani Kabupaten Samosir dan masyarakat Sari Marihit-Sipitudai. Peserta mengenakan pakaian adat dan menampilkan indentitas budaya berdasarkan suku atau daerah masing masing.

Dia mengatakan pawai dimulai sekitar pukul 10.00 pagi. dengan berjalan kaki, peserta menyusuri jalan-jalan utama di Pangururan, ibu kota kabupaten Samosir. Pawai dimulai dari simpang 4 Pangururan menuju jalan Sisingamangaraja, FL. Tobing, dr Sugiyo Pranoto, Ronggurnihuta,  arah Terminal Pangururan, Jalan Liberti, Nahum Situmorang, Putri Lopian, Onan Tajur dan berakhir kembali di Simpang 4.

Bupati Kabupaten Samosir Rapidin Simbolon dalam pidato pembukaannya menyampaikan terimakasih dan menyambut baik pemilihan Samosir sebagai tempat berlangsungnya Konas XII. Setelah menjelaskan agenda kerja yang sedang ditempuh terutama dalam pengembangan pariwisata, beliau berharap dengan penyelenggaraan Konas, akan turut mendukung program tersebut.

 Unsur pimpinan pemerintah daerah yang turut hadir antara lain Janter Sirait  dari Fraksi Golkar DPRD Sumut, Fatimah Hutabarat wakil Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dan Robensen Simatupang (Staf Ahli Gubernur Sumut) dan ketua PGI wilayah Sumut.

Jelang pukul 12.00 wib peserta kembali ke tempat kongres di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Limbong di desa Sari Marrihit-Sipitudai, Sianjur Mulamula. Disana lembaga partisipan dari regional Sumatera yang merupakan tuan rumah sekaligus panitia lokal Konas XII menyambut peserta dengan tortor dan gondang Batak.

Dalam ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Robert Setio dia melandasi khotbah dari Markus 16:15, "memberitakan kabar baik bagi semua makhluk".

Dosen Universitas Kristen Duta Wacana ini menekankan pada pentingnya kontekstualisasi Alkitab dengan kehidupan semua makhluk di bumi terutama konteks krisis lingkungan atau ekologi yang semakin parah.

“Pemulihan hubungan antara manusia dengan lingkungan menjadi sentral karena manusia tidak bisa hidup sendiri, tidak bisa hidup bersama dengan orang lain. Manusia selain butuh hidup dalam keadaan damai atau dalam hubungan yang baik dengan sesama, manusia juga perlu juga hubungan dengan alam,” kata dia.

Dengan demikian, kata dia, teologi tidak sekadar bahan refleksi tapi juga berupa aksi.

Sementara itu ketua pelaksana Konas XII, David Rajagukguk menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak terutama jajaran pemerintahan Kabupaten Samosir, gereja HKBP Resort Limbong, masyarakat desa Sari Marrihit, pihak kepolisian. Dengan agenda yang sudah ditetapkan, David berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk lebih mendekatkan diri dan memahami persoalan masyatakat.

Ketua Kelompok Kerja (pokja) JKLPK, Suryati Simanjuntak, mengatakan konas XII merupakan momentum untuk merefleksikan kehadiran JKLPK di tengah-tengah rakyat selama hampir tiga dekade. “Dengan tantangan dan dinamika yang ada terutama di tengah orientasi pembangunan fisik dalam mengejar pertumbuhan ekonomi yang masih berlangsung,” kata dia.

Suryati berharap JKLPK bisa menempatkan diri sebagai motor penggerak dalam mewujudkan perubahan menuju keadilan sosial.

Konas XII merupakan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi di tubuh JKLPK. Agenda pada hari berikutnya adalah pembahasan agenda kerja strategis terutama Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) periode 2013-2016, menetapkan program kerja periode 2016-2019, penetapan kelompok kerja (Pokja) periode 2016-2019 dan studi wisata akan berlangsung hari Jumat (4/11). Sementara keesokan harinya Konas XII akan ditutup dengan ibadah.  (PR)

Editor : Eben E. Siadari