Konferensi Dunia Pemuda Baptis di Singapura Bahas Tema Keadilan dan Perdamaian
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah pemuda yang mewakili Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) membahas isu keadilan dan perdamaian pada Konferensi Dunia Pemuda Baptis (Baptist World Youth Conference) ke-16 di Singapura.
Keadilan dan perdamaian selalu menjadi perhatian bagi Baptist World Alliance (BWA), kata penyelenggara konferensi. Acara itu dihadiri lebih dari 2.000 pemuda. Beberapa di antara mereka adalah Ann Katrin Hergert, yang tengah magang pada Departemen Komunikasi WCC, dan Jec Borlado, anggota Echos WCC, Komisi Pemuda dalam gerakan ekumenis. Dia mewakili WCC pada Baptist Youth World Conference yeng berlangsung (17-21/7).
Pertemuan itu mengangkat tema keadilan dan perdamaian untuk memberi kesempatan para kaum muda mengalami perjumpaan spiritual dengan Kristus yang hidup melalui kegiatan dan ibadah, serta memberi inspirasi memproklamasikan kesetiaan pada hidup yang kudus. Pelatihan itu difokuskan melalui berbagi pengalaman.
Hergert dari Swiss dan Borlado dari Filipine memperkenalkan sidang raya WCC Majelis ke-10 di Busan, Korea Selatan, kepada peserta muda di Singapura. Tema sidang “Tuhan Kehidupan, bombing kami menuju Perdamaian dan keadilan.” Tema ini relevan dengan tema yang dibahas dalam pertemuan itu.
Ide Kaum Muda
Sebuah acara bertajuk "Mengapa Perdamaian? Keadilan untuk Siapa? " dibahas dengan menampilkan pembicara Raimundo Barreto dari BWA. Dia menekankan bahwa Gereja Baptis lahir dalam keberagaman, dan dalam lingkungan seperti itu. Oleh karena itu perlu bekerja untuk keadilan dan perdamaian.
Atas nama WCC, Hergert dan Borlado meminta peserta konferensi untuk terlibat dengan sidang WCC. Selain datang ke Busan, mereka diminta menyumbangkan ide-ide dan doa dengan bergabung pada Facebook dan Twitter siding raya ke-10 WCC.
Berbicara tentang pengalamannya berpartisipasi dalam konferensi tersebut, Hergert mengatakan bahwa dia "terharu dan terkesan dengan energi peserta pada acara tersebut". "Keragaman Kristen dirayakan dalam pertunjukan yang berbeda, pidato, kebaktian, dan acara yang menarik."
Hergert mengatakan, "Konferensi membahas masalah-masalah, kebutuhan, kepentingan dan harapan orang-orang muda di BWA" Dia juga menyebutkan konferensi itu sebagai "pengalaman belajar yang positif.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tema siding berarti Tuhan membimbing melalui cinta, saran, perawatan serta menjangkau orang-orang di sekitar kita, teman-teman kita, gereja dan masyarakat. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya gereja-gereja menuju keadilan dan perdamaian, kata Hergert.
Borlado, dari Konvensi Gereja Baptis Filipine, mengatakan bahwa mengambil bagian dalam konferensi berarti menyaksikan sukacita dengan para pemuda. Dia menambahkan bahwa melalui berbagai kegiatan, dia telah belajar bagaimana secara efektif pemuda bisa terlibat dalam kehidupan dan karya-karya gereja.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...