Konferensi Global Digelar untuk Akhiri Wabah Ebola
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin dari beberapa negara yang dilanda ebola di Afrika Barat dijadwalkan menghadiri konferensi internasional di Brussels, Selasa (3/3), untuk memobilisasi upaya akhir, guna mengakhiri wabah tersebut dan memastikan penyaluran janji bantuan senilai hampir lima miliar dolar Amerika (sekitar Rp 64,7 triliun).
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, dan Presiden Guinea Alpha Conde, tiga negara yang dilanda ebola paling parah, bergabung dengan sejumlah pejabat tinggi dari seluruh dunia untuk menggelar pertemuan yang didukung Uni Eropa.
Konferensi itu digelar, saat Wakil Presiden Sierra Leone masih dalam karantina, setelah salah satu pengawalnya meninggal akibat ebola di tengah lonjakan kasus, baru-baru ini.
“Ini akan menjadi tugas yang sangat sulit dan melelahkan,” kata utusan PBB David Nabarro dalam pengarahan singkat menjelang konferensi.
Lebih dari 9.500 orang meninggal akibat penyakit tersebut, sejak wabah di Afrika Barat itu pertama kali muncul di Guinea selatan pada Desember 2013.
Nabarro mengatakan, jumlah kasus baru menurun dari sekitar 900 per pekan menjadi 100 per pekan, namun kasus tersebut tampaknya kembali meningkat di wilayah pesisir Sierra Leone dan Guinea.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...