Konflik Polri-TNI Jangan Dibesar-besarkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian meminta bentrokan antara personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng dan Penerbang TNI Angkatan Darat tidak dibesar-besarkan.
"Peristiwa itu kesalahpahaman kecil, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan," katanya saat bertemu wartawan parlemen di Jakarta, Senin (13/7) malam.
Bagi Polri dan TNI, peristiwa tersebut sangat memprihatinkan, karena itu Polri tidak akan mengutamakan mencari siapa yang salah dan benar.
Dia menegaskan, saat ini yang penting adalah bagaimana membangun kesepahaman antara dua institusi itu ke depan. "Hanya kesalahpahaman kecil, bukan masalah prinsip, dan sebetulnya tidak perlu terjadi," katanya.
Dia mengatakan, sering terjadi perselisihan di tingkat bawah, sehingga harus diberikan keteladanan dari masing-masing institusi.
Menurut dia, anggota TNI dan Polri tidak boleh terpancing adanya usaha agar kedua institusi tersebut terus bentrok, sehingga yang dirugikan adalah bangsa Indonesia. "Ada kelompok tertentu yang ingin hal ini terus terjadi dan ini harus diselesaikan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Simongan, Kota Semarang, Minggu (12/7) dini hari, diserang sejumlah anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).
Penyerangan diduga karena cekcok antara anggota Penerbad dan Brimob di salah satu ATM bank. (Ant)
Editor : Sotyati
TNI AU Simulasi Pengisian Bahan Bakar Pesawat Tempur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jajaran TNI AU menggelar latihan simulasi pengisian bahan bakar di udara ...