Kongo: Internet Mati Ketika Pemungutan Suara Pemilihan Presiden
BRAZZAVILLE, SATUHARAPAN.COM-Akses internet dan media sosial terputus di Republik Kongo pada hari Minggu (21/3) ketika pemungutan suara dibuka dalam pemilihan presiden yang diperkirakan akan dimenangkan oleh pemimpin senior, Denis Sassou Nguesso.
Internet mati tepat setelah tengah malam, beberapa jam sebelum pembukaan tempat pemungutan suara (TPS) pada pukul 7:00 waktu setempat atau 06: 00 GMT, kata koresponden AFP.
Namun komunikasi telepon masih tersedia, tidak seperti pada pemilu sebelumnya pada tahun 2016.
Sassou Nguesso yang berusia 77 tahun, dan berkuasa selama 36 tahun, diperkirakan akan menang melawan enam pesaingnya.
Kelompok oposisi terbesar, Persatuan Pan-Afrika untuk Sosial Demokrasi (UPADS), memboikot pemilihan tersebut.
Sekitar 50 organisasi, termasuk “Internet Without Borders” (Internet Tanpa Batas), pekan lalu mengimbau presiden untuk "menjaga internet tetap terbuka, dapat diakses, dan aman selama seluruh periode pemilihan presiden 2021."
“Internet dan media sosial menyediakan ruang untuk komunikasi, untuk debat publik, untuk meneliti informasi tentang proses pemilihan dan kandidat, untuk melaporkan dan mendokumentasikan peristiwa dan hasil,” kata mereka.
“Penutupan internet merusak hak asasi manusia, mengganggu layanan darurat, dan melumpuhkan ekonomi.”
Konferensi Uskup Gereja Katolik Kongo telah menyatakan "keberatan serius" tentang transparansi pemungutan suara dan mengkhawatirkan kemungkinan penutupan internet pada hari Minggu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...