Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:17 WIB | Jumat, 08 Januari 2021

Kongres AS Sahkan Kemenangan Biden, Trump Siap Transisi

Wapres AS Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi, membaca hasil akhir dari perhitungan suara Electoral College dari hasil Pilpres AS 3 November lalu, yang mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden, di Gedung Capitol hari Kamis (7/1). (Foto: VOA)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kongres Amerika Serikat (AS), Kamis dini hari (7/1) mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden 6 November lalu, setelah sebelumnya menangguhkan sidang ketika demonstran pendukung Presiden Trump menyerbu gedung Kongres.

Presiden Trump sendiri dalam sebuah langkah yang tidak biasa, Kamis pagi mengeluarkan pernyatan tertulis bahwa ia siap melakukan transisi kepemimpinan pada 20 Januari nanti.

Pernyataan Wakil Presiden Mike Pence, yang sekaligus memimpin sidang Kongres Amerika, Kamis dini hari menyudahi proses sertifikasi dan pengesahan kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Pernyataan itu sekaligus mengakhiri ketegangan yang sempat dirasakan anggota Kongres dan para staf yang terpaksa berlindung ketika kawasan Kongres di-lockdown saat ribuan pendukung Presiden Trump menyerbu dan merangsek ke ruang-ruang sidang.

Foto-foto yang dipublikasikan sejumlah media menunjukkan bagaimana kursi pemimpin sidang yang sebelumnya diduduki Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi, diduduki massa. Sebagian merusak kantor anggota DPR dan memporakporandakan dokumen. Beruntung surat suara dan sertifikasi hasil pilpres di tiap negara bagian sempat diselamatkan ketika para anggota Kongres dievakuasi dari Capitol Hill.

Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser dengan sigap memberlakukan jam malam mulai jam 6 malam dan sejumlah unit aparat keamanan mengamankan situasi tak lama setelah penyerbuan itu.

Setelah aparat berhasil mengamankan gedung Kongres, para anggota DPR dan Senat kembali melanjutkan sidang Rabu malam untuk mengesahkan pemenang pemilu presiden, sebagaimana ditegaskan pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell.

Wakil Presiden Mike Pence, dalam kapasitasnya sebagai presiden Senat, memuji upaya polisi di gedung Kongres, polisi federal, negara bagian dan aparat penegak hukum lain yang dengan cepat mengatasi aksi kekerasan itu.

Lebih dari seratus anggota faksi Republik di DPR dan 14 senator faksi Republik awalnya berencana memblokir sertifikasi suara elektoral di enam negara bagian yang dimenangkan oleh Joe Biden.

Salah seorang di antaranya adalah Senator Josh Hawley dari negara bagian Missouri yang mengatakan, “Mereka yang prihatin dengan integritas pilpres kita, mereka yang prihatin dengan apa yang terjadi November lalu, ini adalah langkah yang tepat.”

Pasca Penyerbuan, Sikap Berubah

Tetapi setelah penyerbuan dan aksi kekerasan Rabu siang, hanya berselang dua jam setelah sidang dibuka, sejumlah Senator dan anggota DPR membatalkan tentangan mereka.

Termasuk Senator Kelly Loeffler dari negara bagian Georgia, yang sebelumnya bertarung sengit dalam pemilihan ulang dan kalah dari penantangnya dari Partai Demokrat Raphael Warnock.

Loeffler mengatakan peristiwa hari ini telah memaksa saya mempertimbangkan kembali keberatan terhadap hasil pilpres. "Kini saya tidak lagi dapat menentang sertifikasi para elektor," ujar Kelly.

Sementara itu dari kediamannya di Wilmington, Delaware, Biden mengecam aksi kekerasan itu dan memberi teguran tajam terhadap Trump.

Selang beberapa menit setelah Biden bicara, Trump mencuit video, menyerukan para pendukungnya untuk tenang. Tetapi tetap menyampaikan klaim tidak berdasar bahwa pilpres telah dicurangi.

Untuk pertama kalinya Twitter dan Facebook memblokir akun Trump karena pernyataan-pernyataan yang melanggar kebijakan mereka. Sebelum pemblokiran itu Trump memang mendorong para pendukungnya untuk bergerak ke Kongres.

Amandemen ke-25

Tujuh belas anggota DPR dari faksi Demokrat memohon kepada Wakil Presiden Mike Pence untuk memberlakukan Amandemen ke-25 untuk memakzulkan Trump dari Gedung Putih, langkah yang tampaknya tidak akan terjadi karena hanya berselang kurang dari dua minggu sebelum masa jabatannya berakhir.

Pakar hukum konstitusi di Universitas Chicago Aziz Huq mengatakan pada VOA bahwa  “amandemen ke-25 adalah soal ketidakmampuan secara fisik dan medis, bukan soal ketidaksesuaian moral presiden.”

Lepas dari segala kekisruhan itu Joe Biden akan dilantik menjadi presiden ke-46 Amerika pada tanggal 20 Januari nanti. Dalam pernyataannya Rabu sore Biden mengatakan ia yakin dengan situasi keamanan saat pelantikannya nanti.

Trump Pastikan Transisi Kepemimpinan

Sementara Presiden Trump Kamis pagi mengambil langkah yang tidak biasa, dengan mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa “meskipun saya benar-benar tidak setuju dengan hasil pilpres dan fakta menunjukkan hal itu kepada saya, namun transisi kepemimpinan akan berlangsung dengan tertib pada 20 Januari nanti.”

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home