Konstruksi MRT Jakarta Fase 2A Tak Ganggu Mobilitas Publik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – PT MRT Jakarta (Perseroda), memastikan pembangunan konstruksi Fase 2A tidak akan mengganggu mobilitas publik, terutama pengguna jalan raya dan Bus Transjakarta.
"Jadi berbeda ya teman-teman, Fase 1 kemarin kalau anda lihat pengerjaan di sepanjang Jalan Sudirman itu seperti huruf S, menimbulkan ketidaknyamanan, banyak sekali harga yang kita bayar dengan kondisi seperti itu," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar usai penandatanganan pembangunan MRT Fase 2A dengan konsorsium Shimizu dan Adhi Karya di Jakarta, Senin (17/2).
Untuk itu, dia mengatakan, mulai dari Bundaran HI hingga Kota, jalan tidak akan ditutup dan di atas Sungai Ciliwung akan dibuat dek.
"Kendaraan itu akan tetap berjalan di atas jalan dek Kali Ciliwung demikiannya juga di Kawasan Medan Merdeka Barat itu seminimal mungkin proses traffic diversion kita akan lakukan. Ini upaya-upaya yang kita lakukan supaya nanti akan sosialisasi, edukasi yang lebih lengkap, yang kita akan sampaikan kepada masyarakat saat pembangunan ini berjalan," kata William.
Dalam kesempatan sama Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan, penutupan jalan sebagian hanya akan ada dari Stasiun HI hingga Stasiun Thamrin, namun itu juga akan diminimalisasi.
Sementara itu, lanjut Silvi, di Stasiun Monas juga tidak akan ada penutupan jalan karena prosesnya pembuatan terowongan (tunneling) di bawah tanah.
"Stasiun Monas itu dibangun di Kawasan Monas, bukan di Medan Merdeka, jalannya tidak terganggu," katanya.
Ia juga memastikan operasional MRT yang sudah ada dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus tidak terganggu, juga operasional Transjakarta dari Sarinan ke Harmoni, namun dimungkinkan ada relokasi halte.
"Tetap beroperasi yang terjadi adjustment (penyesuaian) dengan relokasi," katanya.
Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.
Pembangunan fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...