Konsultasi Finlandia: Misi Gereja, Koinonia

JÄRVENPÄÄ, SATUHARAPAN.COM – Merangkul pandangan holistik misi sebagai “koinonia”(berada dalam persekutuan dengan Allah, semua bangsa dan seluruh ciptaan) telah menjadi lebih dari membawa kabar baik kepada orang lain, kata Kyriaki Avtzi, Eksekutif Program Penginjilan World Council of Churches (WCC)saat menanggapi tema “Your Kingdom Come”, konsultasi kemitraan Gereja Lutheran Injili Finlandia (ELCF).

“Ini adalah keinginan untuk menerima kembali kabar baik sebagai Injil hidup tertanam dalam konteks yang berbeda,” katanya. Avtzi berbagi refleksi ini pada Rabu (2/4) dalam makalahnya berjudul The Mission of the Church in the Changing Landscapes of the 21st Century, yang disajikan pada konsultasi ELCF di Järvenpää, Finlandia.

Berbicara tentang faktor-faktor perubahan lanskap global, Avtzi menyebutkan pertumbuhan gereja di belahan selatan-timur, berlawanan di utara-barat. Dengan fenomena ini, dia berkata, “Misi baru gereja muncul memperkenalkan ekspresi baru menjadi saksi Injil, melalui bermacam-macam budaya dan interpretasi teologi dari Alkitab.”

Avtzi mengatakan bahwa misinya adalah “Menekankan bahwa Roh Allah memang bekerja di seluruh budaya, gereja dan agama”. Manusia datang untuk hidup, yang berkelanjutan dalam hidup, dan mengantisipasi hidup yang kekal karena kasih yang tak terbatas dari Allah yang memberi hidup yang misinya melampaui batas-batas manusia.

Avtzi melanjutkan dengan mengatakan, “Dimensi kenabian misi memerlukan pembangunan hubungan tidak hanya dengan Allah, tetapi juga dengan orang-orang terlepas dengan sosial, budaya, dan identitas agama mereka.”

ELCF bekerja dengan tujuh organisasi misi yang memiliki lebih dari tiga ratus misionaris yang melayani di seluruh dunia. Konsultasi mengumpulkan gereja mitra ELCF, perwakilan organisasi ekumenis seperti WCC, Federasi Dunia Lutheran, Konferensi Gereja-gereja dan organisasi Eropa dan Finlandia. (oikoumene.org)