Konsumsi Kopi Diperkirakan Naik Dua Persen Per Tahun
SATUHARAPAN.COM-Konsumsi kopi global kemungkinan akan naik satu persen hingga dua persen per tahun hingga akhir dekade ini, menurut Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Internasional (ICO),Vanusia Nogueira, yang memperkirakan sekitar 25 juta lebih kantong ukuran 60 kilogram akan dibutuhkan selama delapan tahun ke depan.
“Kami sekarang lebih konservatif untuk proyeksi jangka pendek,” kata Nogueira dalam konferensi di Hanoi yang diadakan oleh Asosiasi Kopi-Kakao Vietnam, mengacu pada semua peristiwa yang dihadapi dunia, termasuk inflasi tinggi di Eropa.
Perkiraan ICO sebelumnya bahwa konsumsi global akan naik rata-rata 3,3 persen per tahun dalam empat hingga lima dekade mendatang terlalu "optimis", tambahnya.
Industri global akan mencapai keseimbangan dalam pasokan dan permintaan kopi dalam dua atau tiga tahun ke depan, dari defisit saat ini, kata Nogueira dalam wawancara dengan Bloomberg.
Dunia membutuhkan lebih banyak biji arabika dan robusta, tetapi peningkatan produksi dan permintaan robusta akan lebih tinggi, katanya.
Produsen arabika tradisional mencoba menanam robusta di tengah pemanasan global sementara pemanggang juga mencoba menambahkan robusta yang lebih murah ke dalam campuran mereka. “Jika Anda memiliki robusta dengan kualitas lebih tinggi, konsumen tidak akan merasakan perbedaan besar dalam campurannya.”
Banyak pasar mencari robusta yang baik, kata Nogueira pada konferensi pada hari Minggu (11/12). Vietnam melakukan pekerjaan rumahnya untuk mengembangkan produksi kopi robusta berkualitas tinggi dengan “cukup baik,” katanya. Di mengenang keterkejutannya saat mencicipi tiga set “cangkir kopi yang sangat enak” selama kunjungan sehari sebelumnya dengan sekelompok tamu internasional untuk minum kopi di toko milik eksportir kopi terbesar kedua di negara itu Vinh Hiep Co.
ICO tidak melihat dominasi global ekspor robusta Vietnam dirugikan oleh peningkatan produksi conilon Brasil, karena output tambahannya adalah untuk memasok industri negara Amerika Selatan, yang terbesar di dunia, menurut Nogueira.
Dia mengatakan negara-negara penanam kopi perlu meningkatkan konsumsi dalam negeri untuk harga dan manfaat yang lebih baik bagi ekonomi mereka.
Vietnam melihat konsumsi kopi domestik meningkat dari lima persen menjadi 10 persen di tahun-tahun mendatang, dari 300.000 ton saat ini, yang terdiri dari 170.000 ton yang digunakan untuk produksi kopi instan, kata Do Ha Nam, wakil ketua asosiasi kopi negara itu, dalam konferensi yang sama. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...