Konversi BBG Harus Mulai Dibarengi dengan BBN
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah harus mulai memikirkan mengganti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan konversi ke bahan bakar gas (BBG) yang dibarengi dengan penggunaan bahan bakar nabati (BBN).
"Harga BBM di dunia akan semakin mahal, reservoar-reservoar minyak sudah semakin menipis. Karenanya sudah waktunya secara serius meningkatkan penggunaan etanol (BBN) dan melakukan konversi ke BBG," kata Low Emission Development Strategy Cluster Coordinator Indonesia Climate Change Center (ICCC) Artissa Panjaitan di Jakarta pada Senin (30/6).
Dia mengatakan kondisi cadangan gas Indonesia masih banyak yang bisa dimanfaatkan. Berbeda dengan BBM. Selain berbicara pengembangan BBN, harus mulai pula dipikirkan untuk melakukan konversi dari bahan bakar minyak ke BBG.
Perhitungan untuk mulai menggunakan etanol menggantikan bensin dari minyak bumi dan melakukan konversi ke gas bukan karena salah satu strategi itu lebih unggul dari yang lain.
"Selama hasilnya bisa hemat uang dan mengurangi emisi, itu strategi yang bagus diambil," ujar Artissa Panjaitan.
Semakin sedikit yang diboroskan dalam biaya energi maka, menurut dia, maka akan semakin banyak bisa dikerjakan untuk pembangunan.
Sementara itu perhitungan Kementerian Keuangan menunjukkan subsidi BBM dalam APBN 2014 dipatok 210,7 triliun rupiah akan meningkat hingga 285,0 triliun rupiah. Sedangkan subsidi listrik diproyeksi melonjak dari pagu 71,4 triliun rupiah menjadi 107,1 triliun rupiah.
Dengan demikian, total subsidi BBM dan listrik 2014 diperkirakan akan menembus angka 392 triliun rupiah. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...