Korban Meninggal Akibat Perang di Yaman Lampaui 1.000 Jiwa
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - “Jumlah kematian akibat pertempuran di Yaman sejak akhir Maret hingga kini melampaui 1.000 jiwa, termasuk hampir 50 anak-anak,“ kata Organisasi Kesehatan Dunia pada Kamis (23/4).
Badan kesehatan PBB itu mengatakan, sedikitnya 1.080 orang meninggal di negara itu, termasuk 48 anak-anak dan 28 perempuan, dan 4.352 orang lainnya cedera dalam aksi kekerasan yang terjadi antara 19 Maret hingga 20 April.
Dalam jumlah perhitungan sebelumnya, WHO mencatat 944 kematian dan 3.487 korban cedera pada 17 April.
WHO berulang kali menekankan, pihaknya menerima statistik tersebut dari beberapa fasilitas kesehatan di Yaman, namun karena banyak korban yang tidak dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Perhitungan WHO itu, tidak membedakan antara warga sipil dan gerilyawan.
Perhitungan berdasarkan wilayah menunjukkan ibu kota Sanaa memiliki jumlah korban meninggal paling banyak, dengan total 209, termasuk 21 anak-anak dan lima perempuan.
Sebanyak 936 orang lainnya di sana mengalami cedera, termasuk 84 anak-anak dan 44 perempuan.
Di kota selatan Aden, 191 orang meninggal, termasuk dua anak-anak, dan 1.237 orang lainnya menderita cedera.
Korban terbaru itu dipublikasikan saat pesawat tempur yang dipimpin Saudi meluncurkan serangan baru di negara itu pada Kamis (23/4), meski pemberontak Houthi, yang didukung Iran, meminta penghentian serangan secara menyeluruh sebagai syarat untuk perundingan perdamaian yang diprakarsai PBB. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...