Korban Tanah Longsor di Gorontalo Bertambah, 11 Tewas, 19 Masih Hilang
GORONTALO, SATUHARAPAN.COM-Basarnas Gorontalo menyatakan jumlah korban terdampak akibat bencana longsor di area pertambangan emas tanpa izin Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mencapai 72 orang.
Bencana longsor yang terjadi pada hari Minggu (7/7), menyebabkan 11 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. Sementara 22 orang selamat dan puluhan orang dilaporkan hilang.
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap orang yang dilaporkan hilang saat bencana longsor terjadi. Kemudian korban meningga dunia ada 11 orang dan selamat ada 22 orang," katanya hari Senin (8/7) dkutipmedia setempat, Gopos.
Heriyanto menuturkan bahwa terdapat tiga titik longsor yang terjadi pada Minggu (7/7) kemarin dan jarak yang harus ditempuh personel Tim SAR gabungan sangat jauh dengan berjalan kaki sekitar 23,7 kilometer. "Jaraknya sekitar 23,7 km dari pos pertama sampai ke lokasi. Ada tiga titik longsor," pungkasnya.
Saat ini, kata Heriyanto Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban longsor di area pertambangan emas Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
“Delapan orang yang meninggal dunia sudah dievakuasi. Lima orang selamat namun mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga berat,” kata Kepala Badan SAR, Heriyanto, menambahkan bahwa tiga orang lainnya yang meninggal belum dievakuasi dan 19 orang masih hilang.
Beberapa jembatan menuju lokasi tersebut ambruk dan tim penyelamat harus berjalan kaki ke lokasi bencana karena medan yang sulit, tambah Heriyanto.
Setidaknya 180 orang dikerahkan sebagai bagian dari operasi penyelamatan, termasuk petugas polisi dan tentara, katanya.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...