Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:21 WIB | Sabtu, 25 Januari 2025

Korban Tanah Longsor di Pekalongan Bertambah Jadi 22 Orang

Tim membawa satu korban tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, hari Selasa (21/1). (Foto: BNPB)

PEKALONGAN, SATUHARAPAN.COM-Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah menjadi 22 orang, dengan empat orang masih hilang pada hari Kamis (23/1), kata para pejabat, saat tim penyelamat berpacu dengan waktu dan cuaca buruk untuk menemukan korban selamat.

Hujan deras pada hari Senin (20/1) di daerah pegunungan dekat kota Pekalongan di Provinsi Jawa Tengah memicu tanah longsor, meruntuhkan jembatan dan mengubur mobil serta rumah.

Hingga hari Kamis  telah ditemukan 22 korban yang meninggal, dan masih ada  empat  orang lagi yang masih dalam pencarian. Budiono, kepala badan pencarian dan penyelamatan dari kota terdekat, Semarang, mengtaakan upaya pencarian terus dilakukan.

Alat berat telah dikerahkan ke desa Kasimpar yang paling parah terkena dampak untuk mencari sisa-sisa rumah seorang pejabat setempat serta sebuah kafe tempat lebih banyak korban diduga terkubur saat mereka mencari perlindungan dari hujan.

“Kami fokus pada dua titik itu dan sungai di dekatnya. Korban mungkin terbawa ke sungai karena arusnya,” kata Budiono.

Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia yang telah terindentifikasi hingga hari Kamis (23/1) adalah sebagai berikut:

  1. Revalina (P) 19 thn,
  2. Suyati (P),
  3. Kiki Pramudita (L) 23 thn,
  4. Sutar (L) 49 thn,
  5. Riyanto (L) 50 thn,
  6. Ayat (L) 27 thn,
  7. Sumeri (L) 30 thn,
  8. Doni (L) 27 thn,
  9. Winarko (L) 27 thn,
  10. Supari (L) 37 thn,
  11. Sularso (L) 44 thn,
  12. Inawati (P) 23 thn,
  13. Afkar (L) 4 thn,
  14. Husnul Cholifah (P) 35 thn,
  15. Rokhim (L) 40 thn,
  16. Joni Yulianto (L) 45 thn
  17. Rahmono (L) 24 thn
  18. Aisah (P)
  19. Ta’ari (L)

Dua jenazah yang ditemukan pada pagi hari ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang pada peristiwa naas Senin (20/1) lalu. Adapun sisa tujuh korban yang dilaporkan hilang yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan hingga hari Rabu (22/1) sebagai berikut:

  1. M. Teguh Imanto
  2. Abiya
  3. Giyanto
  4. Tegar Hapriyanto
  5. M. Nasrulah Amin
  6. Aurel
  7. Ta’adi

Selain korban jiwa, dilaporkan kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor.

Tim SAR harus menghadapi kendala berupa jalur menuju lokasi terdampak yang terputus akibat longsor. Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening, Kabupaten Banjarnegara, akibat akses jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak.

BNPB mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu.

Tim penyelamat sudah mulai membersihkan lumpur tebal dan puing-puing dari jalan, kata Budiono.

Indonesia rawan longsor selama musim hujan, biasanya antara November dan April, tetapi beberapa bencana yang disebabkan oleh cuaca buruk telah terjadi di luar musim itu dalam beberapa tahun terakhir.

Perubahan iklim juga telah meningkatkan intensitas badai, yang menyebabkan hujan lebat, banjir bandang, dan hembusan angin kencang. (dengan AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home