Korea Utara Serukan Perjanjian Perdamaian
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Menteri luar negeri Korea Utara, Ri Su Yong pada hari Kamis (1/10) memberi tahu Perserikatan Bangsa-bangsa bahwa perjanjian perdamaian sangat dibutuhkan guna mencegah terulangnya konflik militer yang mengguncang Asia dua bulan lalu.
Ketegangan di semenanjung Korea meningkat pada Agustus setelah baku tembak di lintas batas. Dalam pertempuran tersebut Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengerahkan pasukan garis depannya.
“Setelah melewati insiden Agustus yang membuat Asia timur laut dan dunia dirundung kecemasan, sudah menjadi isu penting hari ini untuk mengganti perjanjian gencatan senjata dengan perjanjian perdamaian tanpa penundaan lebih lanjut,” kata Ri Su Yong kepada Majelis Umum PBB.
Ri Su Yong mengatakan bahwa penggantian gencatan senjata pada 1950-1953 dengan perjanjian perdamaian “memerlukan keputusan berani dari AS sebelum keputusan dari pihak lain.”
“Sudah saatnya AS menandatangani perjanjian perdamaian,” kata Ri Su Yong, seraya menambahkan bahwa Korea Utara siap untuk memasuki perundingan.
Korea Utara sebelumnya telah membuat tawaran untuk Amerika Serikat, meminta Washington untuk menyusun langkah guna membuka dialog.
Washington menegaskan bahwa dialog apa pun dengan Pyongyang harus mencakup diskusi terkait program nuklir dan HAM mereka. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...