Korsel Bangun Kembali “Pohon Natal” dekat Korut
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan pada Selasa (2/11), mengatakan pihaknya akan mengizinkan sebuah kelompok Kristen untuk membangun sebuah menara berbentuk pohon Natal di dekat perbatasan Korea Utara, sebuah langkah yang pastinya akan membuat marah Pyongyang.
Sebuah menara yang ada sebelumnya dibongkar oleh pihak militer beberapa bulan lalu, yang memicu protes dari kelompok gereja dan aktivis anti-Pyongyang dengan menuduh bahwa pemerintah mengalah pada tekanan Korea Utara.
Menara tua yang dirobohkan itu tingginya 20 meter, dan dalam beberapa tahun terakhir, kelompok gereja menghiasinya dengan cahaya dengan salib raksasa di atasnya selama musim Natal.
Pemerintahan Korea Utara yang tergolong atheis, menganggap pertunjukkan cahaya itu sebagai aksi provokatif dalam perang psikologi. Mereka mengancam akan menembaki menara itu kecuali jika dibongkar.
Ketika militer Korea Selatan merobohkannya pada Agustus, mereka mengatakan bahwa penghancurannya dikarenakan struktur menara berusia 43 tahun itu tidak stabil dan berbahaya.
Namun setelah sejumlah protes, kementerian pertahanan pada Selasa (2/12) mengatakan, bahwa pihak militer menyetujui permintaan dari Christian Council of Korea (CCK) untuk mendirikan sebuah menara pohon baru.
“Kami menerima permintaan itu untuk menjamin kebebasan aktivitas beragama,” kata juru bicara kementerian Kim Min-Seok kepada wartawan.
Korea Utara tentu akan mengecam langkah tersebut, setelah bulan lalu memperingatkan “dampak berbahaya” dari upaya apa pun untuk membangun kembali menara yang sudah roboh itu.
Menara itu bukanlah alat untuk acara keagamaan, tetapi sebagai simbol upaya meningkatkan ketegangan di lintas batas dan memicu konflik bersenjata,” kata kantor berita KCNA milik pemerintah Korut. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...