Korsel Desak Korut Terima Tawaran Perundingan
SEOUL, SATUHARAPAN.COM â Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye pada Jumat (15/8) mendesak Korea Utara menerima tawaran perundingan tingkat tinggi dari Seoul.
Korea Selatan juga mengecam peluncuran roket Korea Utara “yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi”.
Seoul mengusulkan pembicaraan pada 19 Agustus mendatang untuk membahas penggabungan kedua negara yang terpecah akibat Perang Korea pada 1950-1953 itu dan juga masalah lain yang menyangkut “kepentingan bersama.”
Pyongyang belum memberikan tanggapan atas usulan itu, namun negara yang memiliki senjata nuklir tersebut terus-menerus menggelar serangkaian uji coba roket -- terakhir pada Kamis (14/8) ketika Paus Fransiskus tiba di Seoul dalam kunjungan lima hari.
“Serangkaian peluncuran rudal baru-baru ini... yang mengancam negara dan masyarakat kita sangat tidak bisa ditoleransi dan hanya akan memperdalam isolasi (Korea Utara) di kalangan komunitas internasional,” kata Park dalam sebuah pidato untuk memperingati 15 tahun kemerdekaan Korea dari pendudukan Jepang pada 1910-1945.
“Saya berharap Korea Utara menanggapi usulan pembicaraan tingkat tinggi dari kami sehingga kita berkesempatan menggelar dialog yang membangun untuk membentuk semenanjung Korea baru,” ucap Park.
Korea Utara menegaskan bahwa uji coba rudal sangat diperlukan untuk meningkatkan pertahanan nasional saat menghadapi latihan militer gabungan yang dilakukan Seoul dan Washington.
Korea Selatan dan Amerika Serikat pada Senin akan menggelar latihan militer gabungan -- latihan Ulchi Freedom Guardian tahunan, dengan Pyongyang mengancam akan mendorong semenanjung itu ke “ambang peperangan”. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...