Korsel-Korut Akhiri Perundingan Krisis
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara dan Korea Selatan pada hari Selasa (25/8) merampungkan perundingan untuk meredakan krisis yang mendorong kedua pihak ke ambang konflik bersenjata.
Kepala biro politik tentara Korut, Hwang Pyong So mengatakan di televisi negara, kedua Korea sepakat pada beberapa langkah untuk meredakan ketegangan, seperti penyesalan Pyongyang atas insiden ledakan ranjau darat pada 4 Agustus di Zona Demiliterisasi yang mengakibatkan dua tentara Korea Selatan cacat. Sedangkan Seoul akan menghentikan propaganda anti-Pyongyang menggunakan pengeras suara di sepanjang perbatasan.
Tetapi belum ada pernyataan mengenai hasil negosiasinya, digelar oleh perwakilan tertinggi pemimpin kedua negara di desa perbatasan gencatan senjata Panmunjom, tempat gencatan senjata Perang Korea 1950-53 ditandatangani.
Istana Kepresidenan Korea Selatan menyatakan kepala negosiatornya, Penasihat Keamanan Nasional Kim Kwan-Jin, akan mengumumkan hasilnya pada pukul 02.00 (1700 GMT).
Pembahasan ditujukan untuk meredakan ketegangan militer yang memicu baku tembak meriam di perbatasan pekan lalu, yang setelahnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memerintahkan tentaranya di garis depan untuk siaga perang.
Perundingan itu dimulai pada Sabtu petang, tidak lama setelah melewati batas waktu dari Korea Utara kepada Seoul untuk menghentikan penyiaran propaganda melalui pengeras suara di perbatasan atau mereka akan menghadapi aksi militer. (AFP)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...