Korsel Minta Kerja Sama Militer dengan Korut Yang Merusak Perdamaian Dihentikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan pada hari Rabu (6/9) bahwa segala upaya untuk bekerja sama dengan Korea Utara dalam urusan militer dengan cara yang merusak perdamaian internasional harus segera dihentikan, kata kantornya.
Yoon menyampaikan komentar tersebut pada pertemuan puncak dengan negara-negara blok ASEAN di Jakarta, Indonesia, kata kantornya.
Kantor Yoon tidak menjelaskan lebih lanjut namun komentarnya muncul di tengah laporan bahwa perundingan senjata antara Korea Utara dan Rusia sedang berlangsung secara aktif dan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berencana mengunjungi Rusia segera untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
“Upaya kerja sama militer dengan Korea Utara yang merugikan perdamaian internasional harus segera dihentikan,” kantor Yoon mengutip pernyataannya pada pertemuannya dengan para pemimpin negara-negara ASEAN pada Rabu pagi.
Korea Utara dan Rusia membantah mereka melakukan perundingan senjata.
Kunjungan Kim ke kota pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia bulan ini sebagian untuk membahas penyediaan senjata bagi Moskow untuk perang di Ukraina, demikian yang dilaporkan New York Times.
Kunjungan langka Kim ini terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan kedua negara berencana melakukan latihan militer gabungan.
Pada pertemuan selanjutnya dengan para pemimpin ASEAN termasuk Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dan Perdana Menteri CDhina, Li Qiang, Yoon mengatakan Korea Selatan akan bekerja sama dengan kedua tetangga Asia tersebut dengan tujuan melanjutkan pertemuan puncak tiga arah mereka.
KTT tahunan tersebut belum pernah diadakan sejak tahun 2019 karena ketegangan yang meningkat di antara ketiga negara tersebut terkait masa perang Jepang di masa lalu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...