Korsel: Tidak Dapat Ditoleransi Ubah Staus Quo Laut China Selatan dengan Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan pada hari Kamis (7/9) bahwa segala upaya untuk mengubah status quo dengan kekerasan di Laut China Selatan tidak dapat ditoleransi, dan menyerukan tatanan maritim berbasis aturan di wilayah tersebut, kata kantornya.
Yoon berbicara di KTT Asia Timur dengan blok ASEAN, Chinha, Amerika Serikat dan negara lainnya di Jakarta, Indonesia.
“(Yoon) menekankan perlunya pembentukan tatanan maritim berbasis aturan di Laut China Selatan, jalur laut utama di kawasan ini,” kata kantornya.
Yoon juga mengatakan program nuklir Korea Utara merupakan ancaman nyata yang dapat menargetkan semua negara yang berpartisipasi dalam KTT tersebut, dan menekankan “tanggung jawab berat” anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Pernyataan tersebut muncul di tengah laporan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan membahas pasokan senjata ke Moskow.
Amerika Serikat mengatakan Korea Utara akan menanggung akibatnya karena memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. Korea Selatan mengatakan negara-negara anggota PBB tidak boleh melanggar sanksi, termasuk melalui kesepakatan senjata. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...