Korut Protes Keras Sanksi Baru PBB
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Korea Utara (Korut), hari Kamis (1/12) menuduh sanksi keras baru yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB atas program nuklir dan rudalnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya, hal yang akan memperparah ketegangan.
Seperti dilaporkan kantor berita KCNA, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Korea Utara “mengecam keras dan menolak mentah-mentah hal itu sebagai otoritas yang keterlaluan dan pelanggaran terhadap kedaulatan DPRK (Korea Utara) oleh DK PBB yang bertindak di bawah instruksi Amerika Serikat (AS).”
Pernyataan itu menyebutkan uji coba nuklir pada September, yang kelima dan terbesar, dilakukan untuk “mengatasi ancaman nuklir dan sanksi dari AS.”
Menekankan bahwa Dewan Keamanan tidak mencegah anggota permanennya melakukan uji coba nuklir dan peluncuran roket, mereka mengatakan sanksi tidak akan membuat Korea Utara meninggalkan program nuklirnya.
Mereka menambahkan bahwa sanksi akan memicu “langlah balasan yang lebih keras untuk pertahanan diri” dan akan “memperparah ketegangan,” lapor KCNA.
Dewan Keamanan pada Rabu sepakat menjatuhkan saksi paling keras terhadap Korea Utara, membatasi ekspor batu bara mereka menyusul uji coba nuklir tersebut.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Cara Merawat Kulit Bayi Menurut Dokter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Polri Said Soekanto Jakarta memba...