KPK Periksa Kembali Angelina Sondakh Terkait Kasus Proyek PON Riau

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari Senin ini (2/9) kembali memeriksa Mantan Politisi Partai Demokrat, Angelina Sondakh. Ia kembali menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai saksi terkait Tindak Pidana Korupsi (TPK) pelaksanaan pekerjaan projek venue PON XVIII Riau. Angelina Sondakh datang sekitar pukul 10:30 WIB dan keluar kantor KPK pada pukul 16:00 WIB sore ini.

“Banyak (yang diperiksa),” kata Angelina Sondakh singkat, ketika diserbu pertanyaan para wartawan.

Sebelumnya, pada Rabu (21/8) yang lalu, Angelina diperiksa KPK terkait penerimaan hadiah projek Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Olah Raga Hambalang. Sekitar Pukul 10:17 WIB, Angelina Sodakh mendatangi KPK sebagai saksi Tindakan Pidana Korupsi (TPK). "Mohon maaf lahir batin ya," kata mantan puteri Indonesia ini kepada wartawan waktu itu.

Selain Angelina Sondakh, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Muchtar Ali juga diagendakan untuk menjalani pemeriksaan KPK, ia diperiksa sebagai saksi terkait TPK dalam penggandaan kitab suci Al-Qur'an di Kemenag RI.

Di Senin yang cerah ini, KPK juga mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan karyawan PT. Makara Mas, Dedi Abdul Rahmat Saleh, Bambang Mulyono, dan Imam Mayasari dari swasta, mereka diperiksa sebagai saksi TPK dalam pengadaan dan instalasi IT Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia.  Selain itu, dua orang Satpam Brawijaya/Satpam Kementerian ESDM dan Supir Rudi Rubiandini diperiksa sebagai saksi terkait TPK suap kegiatan di SKK Migas tahun 2012 hingga 2013.

Sementara itu, tersangka Dada Rosada turut diperiksa terkait TPK pemberian hadiah dana Bantuan Sosial Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan, mantan Dirut PT Century Mega Investindo, Robert Tantular tidak menghadiri pemeriksaan yang telah dijadwalkan KPK hari ini. Robert diperiksa sebagai saksi terkait TPK dalam pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai Bank gagal berdampak sistemik.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja