KPU Siapkan Sidalih untuk Persiapan Pilkada

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kanan) bersama dengan komisioner Hadar Nafis Gumay (kiri) saat gelar jumpa pers tentang pengembangan Sistem Informasi Data Pemilh (Sidalih) sebagai salah satu sistem dalam pendataan para pemilih yang akurat untuk persiapan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan secara serentak di ruang media center KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/1) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Wakil Kepala Biro Perencanaan dan Data KPU Emil Tarigan (kanan), Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiansyah, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, dan Konsultan Pusilkom UI Andi Nugroho saat menggelar jumpa pers terkait dengan Sidalih di KPU Jakarta Pusat.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay (tengah) saat menyampaikan pengembangan Sidalih dalam rangka persiapan Pilkada serentak yang akan digelar tahun ini.

Bagan proses yang disampaikan oleh KPU dalam pengembangan Sidalih untuk persiapan Pilkada serentak.

Ketua KPU Husni Kamil Manik (tengah) saat menyampaikan persiapan Pilkada serentak dengan pengembangan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang menjadi salah satu sistem untuk pendataan para pemilih yang akurat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) persiapkan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2015. Pemanfaatan Sidalih tersebut disampaikan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik beserta jajaran KPU lainnya, diantaranya Komisioner Hadar Nafis Gumay, Ferry Kurnia Rizkiansyah serta Wakil Kepala Biro Perencanaan dan data KPU Emil Tarigan dan konsultan Pusat Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Andi Nugroho saat gelar jumpa pers di ruang media center KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/1).

Sidalih merupakan aplikasi online yang dibuat untuk membantu para petugas KPU di Kabupaten dalam mengelola data pemilih secara mudah, cepat dan akurat. Menurut Hadar sistem ini nantinya dapat menghindari terjadinya nama pemilih yang ganda. Selain itu sistem ini memudahkan koordinasi dan pengawasan antar petugas KPU baik di Pusat, Provinsi, Kabupaten, maupun Kota dalam validasi daftar pemilih yang terkini.

Data pemilih yang dianggap valid nantinya akan disimpan dalam database master pusat dengan menggunakan sistem sinkronisasi untuk memudahkan pencarian serta rujukan secara nasional berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) atau berdasarkan nama, tempat dan tanggal lahir, sehingga tidak lagi ada daftar pemilih yang ganda.

Hadar menambahkan sementara ini pengembangan sistem Sidalih sudah mencapai sekitar 75 persen, dengan jumlah daftar pemilih saat ini baru sekitar 70 persen dalam proses serta penjadwalan serentak baru sekitar 30 persen.

Editor : Eben Ezer Siadari