KRI Tiba di Tempat Diduga Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua dari lima Kapal RI yang ditugasi membantu pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 tiba di sekitar perairan yang diduga tempat jatuhnya pesawat, kata Gugus Keamanan Laut Komandan Armada Barat Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro.
"Dua KRI, Krait dan Matacora sudah masuk dalam lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat," kata Harjo Susmoro di Batam, Senin (10/3).
Angkatan Laut Malaysia meminta asistensi dari TNI AL untuk melakukan pencarian bersama pesawat yang hilang. TNI AL mengerahkan lima KRI, dua di antaranya milik Guskamla dan dua dari Gugus Tempur Laut (Guspurla).
Harjo mengatakan bahwa pihaknya sudah mengerahkan dua KRI yang kebetulan beroperasi di sekitar Selat Malaka sejak Minggu (9/3), namun, baru bisa memasuki wilayah Perairan Malaysia sekitar pukul 00.30 WIB, setelah mendapatkan izin dari Malaysia.
Malaysia membagi 10 sektor pencarian pesawat, A hingga J di sekitar lokasi yang diduga tempat jatuhnya kapal, 280 derajat dari Pulau Penang, dengan jarak 80 mil. KRI Krait menempati Sektor D dan KRI di Sektor F.
Sementara tiga KRI lainnya masih dalam menuju sektor pencarian. KRI Sutanto menuju sektor J, KRI Tarihu Sektor E dan KRI Iribva Sektor C.
TNI AL juga mengirim pesawat Casa Umar 621 untuk mencari pesawat Malaysia.
Sampai saat ini seluruh armada yang ditugasi mencari pesawat Malaysia, belum menemukan titik terang. "Masih nihil," kata dia.
Selain KRI dan kapal-kapal Malaysia, kapal dari Thailand juga dilibatkan dalam pencarian pesawat yang hilang itu.
Sementara itu, dari Jakarta, Presiden juga berharap pencarian pesawat maskapai Malaysia Airlines itu yang dilakukan oleh sejumlah negara di ASEAN bisa menjadi momentum untuk peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan.
"Semoga momentum ini bisa digunakan untuk kedepankan persamaan, perdamaian dan kerja sama di kawasan China Selatan untuk misi kemanusiaan," kata Presiden. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...