Krim Madu HOCA Tingkatkan Nilai Ekonomi Madu
MALANG, SATUHARAPAN.COM – HOCA atau Honey Cream, merupakan produk olahan madu yang terbuat dari madu murni, tanpa penambahan bahan lain sehingga produk ini aman untuk dikonsumsi serta tidak mengurangi nilai manfaat pada madu. HOCA adalah karya dari Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K), Ketua Pelaksana Kegiatan PKM-K Universitas Brawijaya Faisal Najib mengatakan,”Dengan membuat varian olahan madu sebagai produk lain terutama untuk keperluan konsumsi,akan meningkatkan nilai eknomi madu sehingga mampu bersaing dipasar MEA," seperti yang dilansir dari situs ub.a.c.id.
Indonesia, yang telah memiliki potensi sebagai negara penghasil madu dunia, karena banyaknya sumber nektar. Namun kualitas madu di Indonesia terbilang rendah karena kadar airnya yang tinggi. Hal ini menyebabkan madu di Indonesia belum dapat diekspor, karena kualitasnya kalah dengan negara penghasil madu lainnya. menyebabkan madu juga belum memiliki daya saing dipasar MEA.
Hal inilah yang menjadi menarik minat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), , antara lain, Faisal Najib (Fakultas Peternakan 2014), Elsa Septiara (Fakultas Pertanian 2012), Fitria Rizki Novitasari (Fakultas Teknologi Pertanian 2012), Fetri Ana Wuriyanti (Fakultas Peternakan 2013), dan Bara Kurniawan (Fakultas Peternakan 2013), membuat produk HOCA . Di bawah bimbingan dosen Dr Ir Imam Thohari MP, mahasiswa lintas jurusan tersebut, mengolah produk madu dengan menggunakan teknologi kristalisasi madu yang terkontrol, sehingga akan membentuk madu dengan tekstur yang lembut seperti krim.
Faisal mengatakan, HOCA terbuat dari 100 persen madu murni sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. "Kelebihan HOCA adalah bebas gluten, tanpa tambahan perasa, tanpa tambahan pewarna, tanpa tambahan pengawet. Fungsi dari HOCA diantaranya meningkatkan kekebalan imun, dan sumber antioksidan. Produk ini diproduksi dengan menggunakan metode yang bersih sehingga tidak cepat rusak. HOCA dapat disajikan bersama roti, es krim, biskuit, kue, dan lain sebagainya," katanya.
Saat ini, pemasaran dilakukan terkonsentrasi di wilayah Malang dengan sistem berkeliling perumahan di sekitar kota Malang menyebar brosur, berjualan di trotoar kampus, menitipkan di minimarket, distributor, dan berjualan di event-event. Selama berjualan, akan disediakan testimoni dan layanan kotak saran lewat media sosial, dan diadakan undian setiap bulannya untuk mendapat nama di mata konsumen.
"Kedepannya Pengembangan wilayah pemasaran HOCA akan diperluas di wilayah Jawa Timur, kemudian seluruh Indonesia dan diekspor. Sedangkan untuk pengembangan produk akan dilakukan dengan mendaftarkan produk di Badan pengawasan Obat dan makanan (BPOM), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) dan Top Brand (penghargaan yang diberikan kepada merek-merek terbaik pilihan konsumen), membuat krim madu dari jenis madu yang berbeda, membuat kemasan yang berbeda, dan membuat produk lain yang berbahan madu," katanya.
Editor : Bayu Probo
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...