Krisis Air Picu Ketegangan di Perbatasan Iran dan Afghanistan
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Seorang komandan militer senior Iran menyebutkan ketegangan antara Iran dan Taliban Afghanistan pada hari Senin (29/5). Dia menyalahkan "musuh" yang tidak disebutkan namanya yang dia klaim sedang berusaha untuk memicu konflik antara Republik Islam dan penguasa Afghanistan.
Ini mengikuti insiden pada hari Sabtu (27/5) di dekat pos perbatasan antara Iran dan Afghanistan, di mana dua penjaga perbatasan Iran dan seorang pejuang Taliban tewas dalam baku tembak.
“Mengenai Afghanistan, telah terjadi insiden di perbatasan, tetapi mereka dikelola oleh pasukan yang ada di sana … tidak banyak yang perlu dikhawatirkan,” kata Amirali Hajizadeh, kepala unit kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
“Di balik kasus-kasus ini, ada banyak musuh kita yang ingin menjadikan ini masalah besar, mengubahnya menjadi perang, yang sama sekali tidak akan terjadi,” tambahnya.
Hajizadeh tidak mengidentifikasi apa yang disebut musuh yang dia maksud, tetapi pejabat Iran biasanya menyebut AS dan Israel seperti itu.
Perebutan Atas Hak Air
Insiden hari Sabtu terjadi di tengah ketegangan antara kedua tetangga atas hak atas air. Kedua belah pihak menuduh yang lain memulai tembakan.
Iran menuduh Taliban melanggar perjanjian tahun 1973 dengan menghalangi aliran air dari Sungai Helmand ke wilayah timur Iran. Taliban membantah tuduhan itu.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...