KSP akan Bawa Penolak Pabrik Semen Rembang Temui Jokowi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, mengatakan akan mengagendakan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan kelompok masyarakat yang menolak rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
“Kebetulan hari ini jadwal beliau (Presiden) padat, akan kita agendakan lain waktu. Presiden akan menemui mereka,” kata Teten saat menemui perempuan Pegunungan Kendeng yang menggelar aksi menolak rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari Rabu (13/4).
Meski demikian, dia belum mengetahui, apakah pertemuan Presiden dengan kelompok rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, akan mengikutsertakan pihak pabrik semen.
Terkait aksi menyemen kaki yang dilakukan ‘Kartini Sembilan’, dia mengaku memahami tujuannya, yakni bertemu Presiden untuk berdialog. Sebab, dialog yang dilakukan di tingkat lokal mengalami kebuntuan.
“Mereka berharap bertemu Presiden, sebenarnya Presiden sudah beberapa kali bertemu dengan perwakilan yang menolak rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang,” kata Teten.
Dia pun berharap, pertemuan Presiden dengan kelompok penolak rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang nantinya dapat menghasilkan opsi-opsi guna menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Mereka adalah warga kita, saudara-saudara kita, memang kita harus pikirkan sama-sama,” kata Teten.
Sebelumnya, sembilan orang perempuan yang dijuluki ‘Kartini Sembilan’ turun ke depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sejak hari Selasa (12/3) kemarin. Mereka menyemen kaki sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
‘Kartini Sembilan’ berasal dari Pegunungan Kendeng, Provinsi Jawa Tengah, mewakili ribuan petani di empat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Pati, Grobogan, Wonogiri, dan Gombong. Mereka adalah adalah Sukinah, Supini, Murtini, Surani, Kiyem, Ngatemi, Karsupi, Deni, dan Rimabarwati.
Mereka menilai, Provinsi Jawa Tengah yang dulu dikenal sebagai daerah pertanian sedang menuju kehancuran ekologis, justru ketika dipimpin oleh pemimpin yang berasal dari ‘partainya wong cilik’,”
Bahkan, Pemerintah seperti tidak memedulikan suara penolakan yang ada. Jokowi pun disebut mengingkari janji mengunjungi Kabupaten Rembang.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...