Kualitas Udara Tangerang Selatan Paling Buruk dan Tidak Sehat
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM-Tangerang Selatan masih menjadi daeah dengan kualitas terburuk di Indonesia, pada hari Senin (31/7) berdasarkan data indeks kualitas udara ((AQI) dengan catatan AQI US pada angka 181.
Lima wilayah lain yang masuk dalam kategori kualitas udara buruk (tidak sehat) yang ditandai warna merah adalah Cileungsi, Jawa Barat (163), Kota Tangerang, Banten (161), Kabupaten Serang, Banten (159), Pasarkemis, Jawa Barat (155), dan Jakarta (154).
Indeks AQI US 181 di Tangerang Selatan menunjukkan polutas PM2.5 sebesar 114.5µg/m³ yang berarti 22,9 kali dari nilai panduan kualitas uadara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Warna pada peta yang menandai nilai indeks kualitas udara adalah:
- Hijau: Baik (0 hingga 50). Kualitas udara memuaskan, dan polusi udara menimbulkan sedikit atau tidak ada risiko.
- Kuning: Sedang (51 hingga 100). Kualitas udara dapat diterima. Namun, mungkin ada risiko bagi sebagian orang, terutama mereka yang sangat sensitif terhadap polusi udara.
- Oranye: Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif (101 hingga 150). Anggota kelompok sensitif dapat mengalami efek kesehatan. Masyarakat umum cenderung tidak terpengaruh.
- Merah: Tidak Sehat (151 hingga 200). Beberapa anggota masyarakat umum mungkin mengalami efek kesehatan; anggota kelompok sensitif mungkin mengalami efek kesehatan yang lebih serius.
- Ungu: Sangat Tidak Sehat (201 hingga 300). Waspada kesehatan: risiko efek kesehatan meningkat untuk semua orang.
- Maroon: Bahaya ( 301 dan lebih tinggi). Peringatan kesehatan kondisi darurat: setiap orang lebih mungkin terkena dampaknya.
Editor : Sabar Subekti
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...