Kuil Hindu Pertama Yang Dibangun di UEA Resmi Dibuka
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Kuil Hindu pertama dibangun di Uni Emirat Arab (UEA) dibuka di Dubai pada hari Selasa (4/10), menyediakan tempat ibadah dan jaringan dukungan untuk komunitas besar India termasuk pekerja migran.
Bangunan marmer putih besar dengan arsitektur India dan Emirat terletak di distrik pelabuhan Jebel Ali di negara itu, yang juga merupakan rumah bagi gereja dan kuil Sikh.
Ribuan pekerja Asia Selatan tinggal di kamp kerja di dekatnya dan akan disediakan bus khusus untuk memungkinkan mereka mengunjungi kuil seluas 2.300 meter persegi (25.000 kaki persegi) dan pusat komunitasnya.
Anggota kpanitia Raju Shroff, yang menjalankan bisnis tekstil, mengatakan itu adalah realisasi dari mimpi lima dekade ayahnya untuk membuka kuil khusus di Dubai.
"Ini perasaan yang luar biasa, karena ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, setidaknya untuk ayah saya, yang sudah berada di negara ini sejak 1960," katanya kepada AFP.
“Saya terlibat dalam proyek ini hanya lima tahun yang lalu, tetapi dia sudah melakukannya selama lima dekade. Jadi perjalanannya cukup (panjang),” tambah Shroff.
Kuil, dengan pola lotus khas yang menghiasi langit-langit tengah, dibangun dengan biaya sekitar 60 juta dirham (US$16 juta) dan dapat menampung 1.000 orang sekaligus.
Untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi, pengunjung harus mengajukan kode QR online yang mereka pindai untuk masuk. Orang India adalah komunitas ekspatriat terbesar di UEA, membentuk sekitar 35 persen dari populasi 10 juta.
Selain sebagai kuil untuk semua bentuk agama Hindu yang berbeda, kuil ini akan bertindak sebagai pusat dukungan bagi ekspatriat India, khususnya buruh, dengan para ahli seperti pengacara dan dokter medis yang menyediakan layanan sukarela.
Ketika pekerja menghadapi kesulitan atau persyaratan khusus, “mereka dapat menjangkau kami dan kami akan menjangkau masyarakat luas,” kata Shroff.
“Ada begitu banyak buruh di sini yang ingin kami bantu. Dan ada begitu banyak profesional yang ingin membantu, jadi kami benar-benar menjadi platform untuk menjembatani kesenjangan,” tambahnya.
Pemerintah UEA telah sangat mempromosikan toleransi terhadap pandangan agama yang berbeda, menunjuk seorang menteri negara untuk toleransi, mengadakan festival toleransi tahunan dan mendeklarasikan 2019 sebagai tahun toleransi. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...