Kuil Sikh di Kabul Diserang Kelompok Bersenjata
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sejumlah pria bersenjata dan pelaku pembom bunuh diri yang tidak dikenal menyerang sebuah kompleks kuil agama Sikh di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada hari Rabu (25/3), kata kementerian dalam negeri.
Pasukan pertahanan telah memblokir daerah itu dan berusaha membalas serangan itu, kata juru bicara itu, Tariq Arian.
Laporan lain menyebutkan terjadi kontak senjata, dan diperkirakan ada beberapa korban, dan banyak orang masih terjebak di dalam tembak-menembak.
"Orang-orang terjebak di dalam gedung dan pasukan keamanan berusaha menyelamatkan mereka," kata Arian.
Penganut Sikh adalah kelompok minoritas agama di Afghanistan. Mereka telah menjadi sasaran serangan oleh para ekstremis Islam di masa lalu, tetapi belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden terbaru itu.
Narender Singh Khalsa, seorang anggota parlemen yang mewakili komunitas Sikh, mengatakan ia memiliki laporan bahwa empat orang telah terbunuh. "Tiga pembom bunuh diri memasuki kuil," katanya. "Orang-orang bersenjata itu memulai serangan mereka pada saat itu penuh dengan para penyembah."
Pasukan keamanan Afghanistan telah membersihkan satu lantai kuil, kata Kementerian Dalam Negeri kemudian menambahkan bahwa mereka maju dengan hati-hati untuk menghindari korban lebih lanjut.
"Ada sekitar 150 orang di dalam kuil itu. Keluarga-keluarga tinggal di sana dan mereka biasanya berkumpul untuk berdoa di pagi hari," kata Anarkali Kaur Honaryar, seorang anggota Sikh di parlemen Afghanistan.
Pada tahun 2018, komunitas Sikh menjadi sasaran dalam sebuah bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari selusin orang di kota Jalalabad di Afghanistan bagian. Negara Islam atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Awal bulan ini, kelompok itu menewaskan 32 orang dan melukai puluhan orang dalam serangan terhadap pertemuan politik di ibu kota.
Serangan terhadap kuil Sikh itu terjadi sehari setelah AS mengumumkan dengan frustrasi bahwa mereka akan memotong bantuan sebesar satu miliar dolar AS ke Afghanistan. Para pemimpin politik Afghanistan telah gagal mencapai kesepakatan tentang siapa yang harus memerintah negara atau menegosiasikan dalam kesepakatan damai yang tertunda dengan Taliban. (AFP/AP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...