Kuliah di New Zealand Melalui ICAN Virtual Education Fair 2021
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - ICAN Education telah menjalin hubungan kerja sama yang sangat baik dengan Education New Zealand. Kali ini bekerjasama untuk menggelar “New Zealand Virtual Education Fair 2021” untuk memenuhi kebutuhan informasi perkuliahan bagi para siswa yang ingin melanjutkan kuliah di New Zealand.
Digital Marketing Specialist, Emri Salempang mengatakan acara New Zealand Virtual Education Fair 2021 akan berlangsung pada tanggal 18 September 2021, pukul 13.00-17.00 WIB.
Karena diadakan secara online, kamu tidak perlu keluar rumah dan bertemu dengan banyak orang lainnya di tempat yang sama. Virtual education ini juga tidak dikenakan biaya apapun atau gratis!” kata Emri kepada satuharapan.com, hari Senin (13/9).
Mengapa Kuliah di New Zealand?
Menurut Emri, New Zealand yang terkenal dengan pemandangannya yang sangat indah itu ternyata memiliki delapan universitas yang masuk dalam Top 3% di dunia. Semua universitas di negara ini unggul dalam bidang akademik dan kemandiriannya.
Siswa internasional juga diijinkan untuk menjalani pekerjaan paruh waktu selama 20 jam dalam satu minggu pada masa studi. Serta, 40 jam seminggu saat waktu libur tiba.
Pengalaman ini akan menjadi momen berharga yang dapat meningkatkan nilai tambah kamu di mata pencari kerja nantinya. Untuk kamu yang sudah lulus dari universitas di negara ini, maka diijinkan untuk menetap selama 3 tahun untuk mencari pekerjaan dan bekerja di sini. Untuk mengambil kesempatan ini, kamu harus mendapatkan Post Study Work Visa,” kata Emri.
New Zealand sendiri terkenal dengan 2 pulau yang terdiri dari North Island dan South Island. Universitas terkenal di negara ini juga terbagi ke dua pulau ini. Seperti misalnya AUT University, Massey University, University of Auckland dan Le Cordon Bleu New Zealand yang terletak di North Island.
Sementara, South Island memiliki universitas bergengsi, seperti Lincoln University, University of Canterbury, University of Otago dan Southern Institute of Technology.
Cara Bergabung!
Tertarik melanjutkan pendidikan di New Zealand?
Jika iya, maka kamu bisa bergabung dalam New Zealand Virtual Education Fair 2021 untuk mendapatkan informasi lengkap seputar universitas dan perkuliahan di negara ini. Tak sulit, beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk mengikuti acara virtual ini,” kata Emri.
Emri menjelaskan, bahwa peserta perlu melakukan pendaftaran di link yang tersedia menggunakan laptop dan browser Google Chrome dengan mengisi nama dan email secara benar pada formulir registrasi.
Bila pendaftaranya berhasil, peserta akan menerima email verifikasi. Proses verifikasi harus dilakukan dengan memilih Verify Email Address. Setelah itu, peserta akan kembali ke halaman utama Universitas123 dan memilih Continue.
“Lalu, kamu akan diminta untuk melengkapi data diri secara lengkap dan kunjungi Kembali halaman https://event.universitas123.com pada tanggal 18 September ketika event dimulai,” kata Emri.
Setelah melakukan login, kata Emri, pilih "New Zealand Virtual Education Fair 2021".
“Jangan lupa untuk memilih slot yang masih tersedia, ya,” kata Emri mengingatkan peserta beasiswa.
New Zealand sendiri memiliki gaya pengajaran yang melatih siswa untuk berpikir kritis dan tidak malu untuk bertanya. Banyak gaya pembelajarannya yang lebih fokus terhadap praktik daripada teori.
Dengan keunggulan ini, tak heran ada banyak siswa dari seluruh dunia tertarik untuk melanjutkan pendidikan mereka di negara ini.
“Selain mempersiapkan diri dengan mengikuti pameran pendidikan, kamu juga perlu mempersiapkan dana pendidikan. Jika membutuhkan bantuan dana, kamu dapat mencari informasi mengenai beasiswa terbaru di Universitas123. Informasi beasiswa disediakan berdasarkan negara yang kamu tuju, sehingga memudahkan kamu untuk mencarinya,” kata Emri.
Nah, persiapkan diri mulai sekarang dengan bergabung dalam New Zealand Virtual Education Fair 2021. Daftarkan diri dan ambil bagian dalam acara besar ini!
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...