Kulit Hitam, Anggota DPR Inggris Disangka Petugas Kebersihan
SATUHARAPAN.COM – Karena berkulit hitam, anggota dewan majelis rendah Inggris menjadi korban rasisme di Westminster. Oleh anggota parlemen lainnya, ia disangka sebagai petugas pembersih.
Kepada BBC, perempuan yang pernah menjadi Menteri Pemuda era Perdana Menteri Gordon Brown ini mengatakan, dia sedang berada di lift khusus anggota parlemen, ketika seorang anggota lain Majelis Rendah—Dewan Perwakilan Rakyat Inggris—yang tak disebutkan namanya berkata, “Lift ini bukan untuk petugas kebersihan.”
Anggota partai Buruh itu mengatakan, kejadian itu hanya satu dari 'begitu banyak kejadian' rasisme yang ia alami di parlemen.
Ia anggota parlemen sejak tahun 2005 dan terpilih lagi dalam Pemilu tahun lalu. Ia pernah menduduki Komisi Anak dan Keluarga, Komisi Reformasi Parlemen, dan Komisi Rancangan Undang-undang Penurunan Kejahatan.
Mantan Wali Kota London Ken Livingstone mengatakan kejadian-kejadian yang dihadapi Dawn Butler benar-benar 'konyol,' karena dia terpilih tahun lalu. Livingstone juga mengungkapkan bahwa Butler sering tampil dan berbicara di ruang sidang.
Sebelumnya, Dawn Butler—putri seorang imigran Jamaika—menjelaskan contoh lain perlakuan rasis yang dia alami di Majelis Rendah.
Menulis untuk Fawcett Society, disebutkannya pada tahun 2008 dia pernah ditegur oleh mantan menteri yang mempertanyakan apakah ia mendapat izin untuk berada di kawasan khusus anggota parlemen di teras itu.
Dituliskannya, sesudah menjawab bahwa ia seorang anggota parlemen, sang bekas menteri berkata: “Sekarang ini siapa saja bisa masuk (jadi anggota parlemen).” (bbc)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...