Kunci Kemenangan Federer: Keluarga
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Petenis putra asal Swiss, Roger Federer termotivasi memenangkan setiap pertandingan dan hingga saat ini berhasil menempati peringkat kedua ATP (Asosiasi Tenis Profesional Dunia) di akhiri 2014 karena faktor keluarga.
Menurut Federer, ada perbedaan yang jelas antara orangtua yang mendukung dan memaksa, ayahnya Robert Federer dan ibunya Lynette Federer telah berperan penting dalam keberhasilannya.
"Dukungan serta saran dari orangtua sangat penting, agar Anda mengerti bahwa berlatih dan berada di sejumlah turnamen tenis adalah hal yang istimewa. Jadi paling tidak apa yang bisa seorang anak lakukan adalah melakukan yang terbaik," kata Federer seperti tertuang di BBC, Sabtu (27/12).
Robert dan Lynette mendukungnya sejak petenis putra Swiss tersebut berusia belia hingga masuk ke arena profesional. Faktor lain penunjang keberhasilannya selama ini adalah karena dia berkesempatan bermain di lapangan utama di turnamen besar. Federer yang telah memenangkan total 17 gelar Grand Slam selama karirnya sampai saat ini.
Meskipun harus menunggu lebih dari dua tahun sejak kemenangan besar terakhir di Wimbledon 2012, Federer tetap termotivasi karena fakta bahwa ia masih salah satu perhatian utama di pentas tenis dunia. "Saya pasti beruntung untuk selalu bermain di Centre Court dan sangat sering bermain di prime time," kata Federer.
Faktor orangtua dia tularkan kepada keluarga barunya, Mirka Federer, istrinya dan kedua anaknya senang dengan keramahan Federer di luar lapangan tenis, karena Federer mengemukakan tidak pernah berharap anak-anaknya kelak akan menjadi petenis andal seperti dirinya. “Saya pikir penting untuk setiap anak bisa menikmati apa yang mereka lakukan, apa pun jenis olahraganya,” kata Federer.
“Saya selalu ingat orangtua saya berkata ‘kami tidak ingin melihat kamu bermain kalau kamu tidak benar-benar menikmatinya’ itu keren juga. Dan itulah yang saya harapkan, situasi di mana setiap orangtua bisa bersikap terbuka dan bersama anak-anak mereka," Federer mengakhiri pembicaraannya. (bbc.co.uk/wikipedia.org).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...